Mohon tunggu...
Nihaya Lastari
Nihaya Lastari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

a read and write balter

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Learning and Sharing with @JosefBataona HR Indofood

3 Desember 2014   23:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:07 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Buat teman-teman Updaters yang tertarik dengan dunia bisnis terutama human resources development pasti kenal dengan Bapak Josef Bataona. Bapak yang satu ini adalah HRD former di PT Unilever dan Bank Danamon, sedangkan kini ia tengah memimpin HRD di PT Indofood. Beliau terkenal dengan cara “menyayangi” karyawan yang sangat unik. Kamis, 12 Desember lalu, saya dan teman-teman beserta seorang dosen dari Teknologi Pendidikan UNJ berkesempatan berjumpa dengan beliau di kantornya. Pak Hirmana, dosen mata kuliah Pengembangan Sumber Daya Manusia ini memang sangat ingin kami berkenalan dengan Pak Josef.

Kami disambut hangat oleh Pak Josef dan duduk di meeting room yang telah dipersiapkan untuk kami. Saya kira pertemuan hari ini akan tegang dan kaku, mengingat beliau sudah lebih dari 30 tahun berkarir sebagai HRD. Tapi ternyata tidak, setelah berkenalan dengan kami, ia meminta kami mengeluarkan kertas dan menjawab pertanyaan sederhana dari beliau. “Apa alasan kamu tersenyum pagi ini hingga senyum itu masih dibawa ke ruangan ini?”

Beberapa dari kami terperangah mendengar pertanyaan beliau. Dahi kami mengkerut dan berpikir. Tapi kami tetap menuliskan jawabannya dan mengumpulkannya pada beliau. Beliau pun menjelaskan arti pertanyaannya tadi setelah membaca sedikit jawaban kami. Menurut beliau, senyum adalah tanda positive thinking, dan pagi hari adalah waktu dimana kita memulai aktifitas. Alasan kita tersenyum di pagi hari pasti berbeda satu sama lain, karena cara mengapresiasinya juga berbeda. Ada yang  tersenyum karena mendapat telepon dari neneknya, kalian pasti ada yang menganggap ini hal biasa karena kalian hidup bersama nenek juga. Ada yang tersenyum karena bisa duduk di bangku commuterline, kalian pasti juga menganggap ini hal biasa karena kalian berangkat dengan kendaraan pribadi. Beliau berkata “Kalian ada tiga belas orang, berarti ada tiga belas alasan, ada tiga belas kekuatan, bagaimana kalau kekuatan itu dijadikan satu?”

Beliau melanjutkan penjelasannya. Ia melakukan hitung-hitungan, berapa tahun ia bekerja, berapa tahun dosen kami mengajar, dan berapa tahun kami sekolah dikalikan jumlah kami. Total ada sekitar 70 tahun, dan beliau mengambil kesimpulan ada 70 tahun tacit knowledge yang bisa di share diantara kita sebagai bahan belajar.  “Kita tidak perlu berusia 70 tahun dulu untuk memahami masing-masing dari kita, cukup “learning and sharing” saja.” kami takjub dengan pemikiran beliau, suasana diruangan pun mencair.

Menurutnya, disekitar kita banyak ilmu yang bisa digunakan, banyak ilmu yang bisa dipelajari. Sayangnya banyak yag tidak mau berbagi ilmu dan tidak mau menerima ilmu. Kata “tidak mau” menjadi kunci mati kebuntuan manusia, jelasnya begitu. Maka dari itu beliau menekankan pentingnya knowledge management di perusahaannya.  Tak heran kalau perusahaannya pernah beberapa kali mendapat penghargaan Most Admirer Knowledge Award dari tingkat nasional, asia hingga global. Keren kan!

Ia pun memulai presentasinya mengenai bagaimana meningkatkan kinerja manusia di perusahaan yang pernah disinggahinya. Baru beberapa slide, tiba-tiba terdengar bunyi kentongan. Dosen kami mempertanyakan bunyi itu. Pak Josef dengan santai menajwab “nah itu tanda kita harus streching, setiap pukul sepuluh dan tiga, kami melakukan streching.” Kami kembali terperangah, Pak Josef pun mengajak kami keluar ruangan dan ikut streching bersama karyawannya. Karyawan dibagi dua kelompok, ada dua streching leader juga. Semua karyawan berdiri dan menggerakkan tubuhnya. Ada musik yang mengalun, musik dangdut! Di meja para karyawannya tertempel step-by-step gerakan yang harus dilakukan.  Mereka tidak canggung bergerak dengan pakaian kerjanya, kami pun turut menirukan. Setelah 12 gerakan selesai, kami bertepuk tangan dan kembali ke ruangan. Pak Josef sedikit bercerita, streching tadi fungsinya agar tubuh tidak kaku bekerja didepan komputer, ia memanggil konsultan dari rumah sakit untuk mencarikan cara bagaimana badan tetap bugar saat bekerja. Kemudian dirumuskan 12 gerakan ini yang hanya menyita waktu tiga menit saja. Wah, Pak Josef sangat concern pada kesehatan karyawan juga ya!

Presentasi pun dilanjutkan, ia menerangkan tentang bagaimana Unilever menjadi perusahaan pertama yang menerapkan Knowledge Management di Indonesia, bagaimana corporate university berlangsung di Danamon, hingga bagaimana mading di kantornya sekarang menjadi spot favorit para karyawan. Bahkan ia melakukan sayembara untuk memberi nama mading di Indofood yang ternyata nama madingnya adalah “Fish World”! Alasannya? Coba tanya langsung pada beliau. Beliau memiliki account twitter @Josefbataona, blog pribadi josefbataona.com hingga instagram pun dia punya lho! Selain rajin menulis, ia juga rajin membalas komentar dan mention dari para pembaca dan follower twitternya. Pokoknya beliau sangat hangat dan mau berbagi ilmu tanpa perhitungan!

Ia memiliki banyak pesan untuk kami para anak muda yang menurutnya nanti akan menggantikan posisinya saat kami lulus kuliah. Salah satu pesan yang saya suka adalah “be yourself, but better everyday”. Beliau berkata, “Jadilah diri sendiri tapi tetap rendah hati, jangan sombong. Makanya harus belajar terus, better everyday!”

Tak terasa sudah setengah lima sore, kami pun menutup pertemuan dengan sesi foto bersama. Bahkan beliau menanyakan alamat email kami karena ia ingin langsung mengirim foto-foto tersebut. Jelas sudah kalau beliau sangat “penyayang” dan totalitas melayani. Kami pun berpamitan dan berulang kali mengucap terima kasih. Kami keluar dari gedung kantornya dengan nafas lega, hari ini ia seperti mendekatkan mimpi kami pada kenyataan. Dan yang paling mengejutkan, esok paginya kami mendapat mention twitter dari beliau sekaligus di follow back!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun