Mohon tunggu...
Naila Yumna Salsabila
Naila Yumna Salsabila Mohon Tunggu... -

Penulis buku KKPK Rahasia Aisyah Seorang gadis kecil pemimpi yang telah memasuki dunia tulis menulis, dan suka sekali mengarungi dunia imajinasi. Menyalin khayalan di kertas gambar, serta menuangkan semua buah pikirannya merupakan salah satu hobi Yumna.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cici dan Cika

11 Desember 2015   08:23 Diperbarui: 11 Desember 2015   16:08 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sebuah rumah, hiduplah dua orang anak yang bernama Sisy dan Andi. Mereka mempunyai hewan peliharaan dua ekor kelinci. Kelinci yang berwarna oranye putih diberi nama Cici dan yang hitam putih dipanggil Cika. Suatu hari, seperti biasa, Cici dan Cika makan bersama. Mereka makan dengan lahapnya.

Sambil menggigit wortel, Cici berkata, “Cika, majikan kita baik ya. Mereka merawat kita dengan penuh kasih sayang.”

“Iya. Tapi, majikan kita yang bernama Andi itu malas merawat kita. Buktinya, kalau mau turun hujan, Sisy yang menggendong kita ke kandang. Bukannya mereka berdua yang melakukan hal itu bersama-sama,” ujar Cika.

“Iya. Andi juga malas memberi kita makan. Padahal Andi yang meminta mamanya agar ia dibelikan kelinci,” tukas Cici

Saat mereka asyik mengobrol, hujan turun dengan derasnya. Cici dan Cika kebingungan. Mereka susah menyelamatkan diri. Sebab, mereka sedang jauh dari kandangnya. Tiba-tiba, seorang anak laki-laki memanggil nama mereka.
”Ck..ck..ck.. Cici…. Cikaa kalian di mana? Ayo…masuk ke dalam rumah kalian…” Panggil anak itu. Beberapa saat kemudian, anak lelaki itu menggendong tubuh Cici dan Cika secara bergantian. Dan memasukkannya ke dalam kandang. Kira-kira siapa ya anak laki-laki itu? Yup…itu adalah majikan mereka yang bernama Andi. Sisy tidak ada di rumah karena ia ada les bahasa Inggris di sekolah.

Ternyata dua ekor kelinci itu salah duga! Andi masih sayang kepada mereka. Andi melakukan hal itu tanpa disuruh oleh mama dan papanya. Cici dan Cika pun menyesal. Mereka berjanji tidak akan menuduh sembarangan tanpa bukti.  -----------------------------------------------NB: Ini ceritaku sewaktu baru pertama kali memasuki dunia tulis menulis. Cici dan Cika itu kelinci sakaligus sahabatku yang lucu dan pintar. Tapi sayang, mereka telah pergi untuk selamanya saat bulan Ramadhan tahun ini. :'(

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun