Kasus yang menimpa Seunghan RIIZE baru-baru ini menjadi sorotan publik, terutama di kalangan penggemar K-Pop. Di balik gemerlap industri hiburan, kasus ini menyoroti sejumlah isu penting, seperti privasi, disinformasi, dan konsumerisme. Pada tanggal 11 oktober 2024 kemarin, dunia K-Pop telah digemparkan dengan kembalinya Seunghan, member boygroup RIIZE setelah hiatus dari dunia entertaiment dikarenakan kasus yang ditimpanya, yaitu pelanggaran privasi dimana foto pre-debutnya tersebar. Namun hanya 2 hari setelah diumumkan kembali, pada tanggal 13 oktober 2024 Seunghan dikabarkan telah hengkang dari RIIZE. Diduga karena banyak fans kontra yang mengirimkan karangan bunga yang berisikan kata-kata negatif kepada Seunghan.
Kasus Seunghan RIIZE menjadi contoh nyata bagaimana dunia digital yang terhubung dapat menjadi pedang bermata dua. Selain pelanggaran privasi, beberapa isu krusial yang muncul dalam kasus ini antara lain:
- Pelanggaran Privasi: Penyebaran informasi pribadi Seunghan yang tidak akurat dan bersifat sensitif telah melanggar hak privasinya.
- Disinformasi: Berbagai narasi palsu, fitnah, dan ujaran kebencian yang ditujukan kepada Seunghan telah merusak reputasinya dan menimbulkan perpecahan di kalangan penggemar.
Untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam kasus Seunghan RIIZE, diperlukan peningkatan literasi digital di kalangan masyarakat, terutama penggemar K-Pop. Beberapa bentuk literasi digital yang dapat dilakukan antara lain:
- Verifikasi Informasi: Sebelum menyebarkan informasi, pastikan informasi tersebut berasal dari sumber yang kredibel dan terpercaya. Hindari menyebarkan berita hoaks atau rumor yang belum terkonfirmasi.
- Berpikir Kritis: Jangan mudah percaya dengan informasi yang ada di media sosial. Analisis informasi secara kritis dan bandingkan dengan sumber lain.
- Etika Bermedia Sosial: Gunakan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab. Hindari menyebarkan ujaran kebencian, fitnah, atau komentar negatif yang dapat merugikan orang lain.
- Konsumsi Media yang Sehat: Batasi waktu penggunaan media sosial dan pilih konten yang positif dan bermanfaat.
- Mendukung Kampanye Anti-Bullying: Ikut serta dalam kampanye anti-bullying di dunia maya untuk menciptakan lingkungan online yang aman dan nyaman bagi semua orang.
- Menghormati Privasi: Sadari bahwa setiap individu memiliki hak atas privasi. Hindari menyebarkan informasi pribadi orang lain tanpa izin.
- Konsumerisme yang Bijak: Jadilah konsumen yang cerdas. Jangan terbutakan oleh tren dan hindari membeli produk hanya karena ikut-ikutan.
Kasus Seunghan RIIZE menjadi pelajaran berharga bagi kita semua tentang pentingnya literasi digital. Â Tentu saja kasus Seunghan tersebut menggemparkan tidak hanya fans RIIZE namun seluruh komunitas K-Pop. Dikarenakan belum pernah ada hal seperti ini yang terjadi sebelumnya dalam sejarah KPOP, bisa dibilang ini pertama kali dalam sejarah K-Pop. Dengan meningkatkan literasi digital, kita dapat menciptakan lingkungan online yang lebih sehat, positif, dan bebas dari ujaran kebencian.Â
Selain penggemar, pihak-pihak lain seperti agensi, media, dan platform media sosial juga memiliki peran penting dalam mengatasi masalah ini. Agensi perlu lebih proaktif dalam melindungi artis mereka dari serangan online. Media harus menyajikan berita yang akurat dan berimbang. Platform media sosial perlu meningkatkan upaya mereka dalam moderasi konten dan melawan penyebaran informasi palsu. Mari sebagai pengguna platform digital sosial bersama-sama menciptakan dunia digital yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H