Mohon tunggu...
Naila Salma Nurkhalida
Naila Salma Nurkhalida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa HI UMY

Mahasiswa yang sedang dan senang berproses.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Panduan Etika dalam Perkuliahan Daring

20 Maret 2021   21:48 Diperbarui: 20 Maret 2021   22:00 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber Ilustrasi : Ecampuz

Ketika pemerintah mulai memberlakukan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), institusi pendidikan dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai perguruan tinggi mulai kelimpungan. Banyak sekolah dan kampus terpaksa harus diliburkan sementara. Tapi untunglah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan cepat mengkondisikan iklim perkuliahan yang baru, sehingga kegiatan belajar mengajar di kampus muda mendunia tetap berjalan, dengan cara dialihkan dari pertemuan tatap muka ke pertemuan daring.

Konsep pembelajaran daring sebetulnya tak baru-baru amat. Jauh sebelum situasi 'huru hara' ini berlangsung, UMY sudah siap selangkah, dimana ada yang namanya E-Learning, sebuah sistem yang dibuat untuk keperluan penugasan online. Jadi paling tidak, UMY sudah akrab dalam hal beginian.

Kemudian ikhtiar UMY semakin serius dengan menyediakan perangkat aplikasi MyKlass, lewat platform itulah mahasiswa dan dosen melakukan interaksi pembelajaran jarak jauh atau remote learning. Namun, ada sesuatu yang saya jengkelkan dari cara kuliah semacam ini. Pendeknya,  atmosfer kuliah yang berubah. Dan karena itu juga, telah memperparah kelakuan buruk para mahasiswa. Apakah itu?

Maksud saya begini, dalam usia yang menuju dewasa, kita sebagai mahasiswa harusnya  sudah selesai dengan definisi baik dan buruk, pantas dan tidak pantas, benar dan salah, dan lain sebagainya. Mari kita rangkum dan sederhanakan itu semua dengan satu kata : etika. Berkenaan dengan hal itu, tampaknya kosa kata etika  mulai memudar dalam laku kehidupan kita di ruang virtual.

Pernyataan saya barusan bukan sekedar pepesan kosong. Tak usah jauh-jauh, ambil contoh dari cara kita dalam menjalani perkuliahan daring selama ini, banyak diantara kita yang alih-alih takzim mendengarkan penjelasan dosen, justru malah bermain game, pergi untuk keperluan lain, dan bahkan ada yang tertidur. Akui saja, dalam beberapa kesempatan kita sering menyalahgunakan fitur off cam, lalu melakukan serangkaian 'aksi' minus akhlak seperti halnya yang saya sebut di atas.

Dan yang saya yakini dari perbuatan tak patut tiru tersebut: kita pasti tahu apa yang kita lakukan merupakan hal yang buruk, tidak pantas, dan salah. Sungguh ironis ketika sesuatu yang kita sebut etika hanya berhenti di wilayah pengetahuan. Menurut saya,  kita harus beranjak dari medan kata-kata ke medan amal. Dalam arti kata lain, mari sama-sama berjanji untuk mengindahkan panduan ini. Saya percaya, sebaik-baik panduan ialah belajar dari kesalahan.

Ingat meskipun kuliah daring, ada standar moral alias etika yang harus tetap dijaga. Adab menuntut ilmu harus dikedepankan. Saya tak  mau berpanjang lebar lagi, sebab kalau boleh saya ulangi : kita pasti tahu. 

Jadi, tak perlulah saya merinci 1,2,3,4 hal untuk menjelaskan apa saja daftar kesalahan kita selama perkuliahan daring. Sekarang dengan semua daftar 'dosa' di atas---meski kecil-- tinggal bagaimana semestinya kita menginsyafi perbuatan dari hal-hal tak beretika itu.  Ayo tobat !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun