Diare adalah masalah kesehatan yang sering terjadi di sekitar kita, terutama saat pergantian musim atau saat mengonsumsi makanan yang tidak higienis. Saat mengalami diare, salah satu tantangan terbesar adalah menjaga tubuh agar tetap terhidrasi. Karena pada saat diare, tubuh kita akan mengeluarkan banyak cairan dan kehilangan cairan yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi yang bisa berakibat fatal. Dua cara yang umum digunakan untuk mengatasi dehidrasi adalah dengan memberikan obat oralit dan pemberian cairan infus. Yuk kita bahas lebih dalam mengenai keduanya!
Â
Apa itu Oralit?
Oralit, atau larutan dehidrasi oral adalah campuran air, garam, dan gula yang dirancang khusus untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang dan mengatasi dehidrasi akibat diare. Oralit sangat efektif untuk mengatasi diare yang masih dalam level ringan hingga sedang
Oralit memiliki banyak kelebihan yang menjadikannya solusi efektif untuk mengatasi diare. Kelebihannya yaitu sangat efektif dalam mengembalikan cairan dan elektrolit yang hilang dan sangat mudah digunakan karena hanya memerlukan air bersih untuk dicampur, serta aman di konsumsi oleh semua usia mulai dari bayi hingga lansia, asalkan dosisnya sesuai. Selain itu obat ini tersedia secara luas dengan harga terjangkau, dan dapat diracik sendiri menggunakan bahan bahan sederhana.
Namun, meskipun efektif menggantikan cairan tubuh dan elektrolit, oralit tidak dapat mengatasi penyebab utama diare. Jika pasien mengalami dehidrasi berat, oralit  tidak bisa menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang. Selain itu, larutan oralit yang sudah dibuat hanya dapat disimpan selama 24 jam, sehingga harus dibuang jika tidak habis dalam waktu tersebut.
Â
Apa itu infus?
Infus adalah metode pemberian cairan secara langsung ke dalam pembuluh darah melalui jarum. Metode ini biasanya dilakukan pada pasien yang mengalami dehidrasi berat, tidak mampu minum oralit, atau memiliki gejala seperti syok hipovolemik, muntah terus menerus, atau kesadaran yang menurun. Cairan infus yang digunakan biasanya berupa larutan elektrolit seperti Ringer Laktat atau NaCl.
Pemberian infus untuk pasien diare memiliki kelebihan yang cukup banyak, terutama dalam mengatasi diare dengan cepat. Infus memberikan cairan dan elektrolit secara langsung ke dalam aliran darah, hal tersebut memungkinkan pemulihan lebih cepat. Selain itu, infus dilengkapi dengan nutrisi tambahan melalui larutan IV (intravena) terutama pada pasien yang tidak dapat mengonsumsi makanan atau minuman secara normal.
Namun, pemasangan infus dapat meningkatkan risiko infeksi jika tidak dilakukan secara steril, dan pasien mungkin kurang nyaman dengan selang infus. Selain itu, ada kemungkinan terjadi reaksi alergi atau efek samping dari cairan infus tersebut dan prosedur pemasangan infus pun lebih mahal dibandingkan dengan obat oralit. Maka dari itu keputusan prosedur pemasangan infus harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Â
Kapan harus memilih Oralit atau Infus?
Jika diare masih termasuk ke dalam kategori ringan hingga sedang dan pasien masih bisa mengonsumsi cairan dan makanan ringan, mengonsumsi obat oralit adalah solusi yang tepat. Dalam kondisi ini, biasanya frekuensi buang air besar meningkat tetapi tidak sampai menyebabkan dehidrasi yang serius. Pasien mungkin mengeluarkan tinja yang lebih cair, tetapi masih dalam batas wajar, dalam kondisi tersebut disarankan agar pasien mengonsumsi oralit dalam jumlah kecil tetapi sering. Namun, kita juga harus memantau jika tanda-tanda dehidrasi mulai muncul, seperti kulit, mulut, dan lidah kering atau merasa pusing, infus menjadi pilihan yang tepat karena infus memberikan cairan dan elektrolit secara langsung ke dalam aliran darah.
Â
Â
Kesimpulan
Dalam menangani diare, pemberian oralit dan pemasangan infus memiliki fungsi yang efektif sesuai dengan kondisinya masing-masing. Oralit adalah pilihan yang terbaik untuk kondisi diare ringan hingga sedang, sedangkan pemasangan infus adalah pilihan yang terbaik untuk kondisi diare berat atau tidak bisa memasukan makanan dan cairan ke dalam tubuh dengan baik. Menggunakan oralit atau infus harus didasarkan pada tingkat dehidrasi dan kemampuan pasien untuk mengonsumsi cairan. Sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H