Â
Â
Sebagai negara berkembang, Indonesia terus berupaya memajukan pendidikan untuk menghadapi tantangan zaman seperti globalisasi dan revolusi. Pendekatan pengajaran yang berfokus pada guru (teacher-centered learning) kini dianggap kurang efektif dan semakin digantikan oleh pendekatan yang lebih progresif, yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered learning), dalam hal ini peran pendidik adalah sebagai fasilitator. Artikel ini akan membahas pentingnya peran pendidik sebagai fasilitator dalam menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Â
Pembelajaran Berpusat Pada Siswa
Pembelajaran yang berpusat pada siswa merupakan pendekatan di mana siswa menjadi pusat utama dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan metode ini, siswa dapat merasakan berbagai manfaat positif, antara lain:
Â
- motivasi belajar siswa meningkat,
- kualitas pelaksanaan pembelajaran meningkat,
- hasil belajar kelas eksperimen tergolong tinggi,
- hasil belajar kelas kontrol tergolong rendah (Djumingin, 2012).
Â
Adapun ciri-ciri dari pembelajaran ini, yaitu siswa bebas bereksplorasi dalam menentukan topik pembelajaran yang mereka minati, dapat bebas berdiskusi ataupun berkolabolasi dengan teman, dan juga dapat bertanggung jawab atas pembelajaran yang mereka lakukan.
Guru Sebagai Fasilitator
UU Guru dan Dosen No.14 tahun 2005 menegaskan bahwa guru adalah pendidik profesionalisme dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimibing, memfasilitasi, mengarahkan, melatih menilai dan mengevaluasi peserta didik. Sebagai fasilitator peran guru tidak lagi mendominasi peserta didik melalui penjelasan ataupun cerita, tetapi disini guru memandang peserta didik sebagai pribadi yang bertanggungjawab yang mampu mengelola sumber belajar mereka sendiri, tetapi sebagai fasilitator guru juga harus bisa memahami karakteristik belajar tiap siswa yang pastinya berbeda-beda, tidak hanya itu guru juga harus bisa menciptakan suasana belajar yang mendukung eksplorasi dan kolaborasi supaya mengembangkan pemikiran kritis pada siswa.
Â
pentingnya peran pendidik sebagai fasilitator dalam menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Pendidik sebagai fasilitator memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa memang dijadikan pusat utama dalam Pendidikan, tetapi tanpa adanya fasilitator yang mampu menjadi mediator, memberikan umpan balik dan membimbing saat siswa mengalami kesulitan, maka pembelajaran tidak akan bisa berjalan dengan begitu saja. Fasilitator memberikan ruang untuk eksplorasi, kolaborasi, dan pengembangan keterampilan kritis. Pendidik membantu siswa mempersiapkan diri untuk tantangan abad 21 yaitu (critical thinking, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas). Manfaat jangka panjang juga pasti akan  dirasakan siswa, yaitu menjadikan pendekatan ini sangat relevan dan penting  untuk mengembangkan kemampuan siswa diluar sekolah dalam menghadapi tantangan dunia yang terus berkembang. Pembelajaran yang berpusat pada siswa bukan hanya tentang mengajar, tetapi tentang menginspirasi, membimbing, dan memberdayakan siswa untuk menjadi pembelajar yang mandiri dan inovatif serta dapat bertanggungjawab atas apa yang mereka ambil dan lakukan.
Â
Daftar Sumber:
Djumingin, S. (2012). Pembelajaran Berpusat pada Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP. Jurnal Retorika: jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 8(1).
Â
UU Guru dan Dosen No.14 tahun 2005
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H