REVOLUSI GIZI BAGI NEGERI
NAMA : NAILA MUHTI SALSABILA/191241165
FAKULTAS : KESEHATAN MASYARAKAT
NAMA UNIVERSITAS : UNIVERSITAS AIRLANGGA
      Isu kesehatan masyarakat sampai saat ini masih sangat menjadi pusat perhatian bagi pemerintah. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan yang masih rendah menjadi salah satu alasannya. Tingkat kesehatan masyarakat yang tidak merata dan sangat rendah khususnya terjadi pada masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh. Perilaku masyarakat yang tidak higienis ditambah lagi dengan tidak adanya sarana dan prasarana lingkungan yang mendukung berdampak pada kesehatan masyarakat yang tinggal pada pemukiman kumuh tersebut. Banyak masalah kesehatan masyarakat yang mungkin akan timbul akibat perilaku masyarakat dan kondisi lingkungan yang tidak memperhatikan kesehatan, salah satunya yakni gizi buruk yang terjadi pada kalangan menengah kebawah.
      Berbicara tentang gizi,  Gangguan gizi disebut juga sebagai malnutrisi, yang bisa menyebabkan berbagai penyakit. Mengutip Kementerian Kesehatan RI, malnutrisi adalah suatu status gizi akibat defisiensi atau kelebihan (imbalans) dari energi, protein, dan zat gizi lainnya, yang menyebabkan gangguan pada jaringan/tubuh (bentuk, ukuran, komposisi), fungsi tubuh dan luaran/hasil klinis. Gizi sendiri terbagi dalam beberapa aspek, yakni asupan nutrisi, kelompok makanan, kebutuhan gizi, dan status gizi. Berbagai permasalahan dan juga penyakit kekurangan gizi yakni marasmus, kwashiokor, gigi keropos, gondok, rakitis, osteoporosis, dll.
     Seperti yang tertera dari hasil Survei Status Gizi Indonesia [SSGI] tahun 2022, bahwasannya Bertepatan di Hari Gizi Nasional ke-63 pada 25 Januari 2023, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022. Pada hasil survei tersebut, kita tidak hanya bisa mendapatkan data perkembangan angka stunting di indonesia setiap tahunnya, namun kita juga akan disuguhkan rincian angka stunting pada setiap provinsi yang ada di indonesia.
     Pada data tersebut, dapat diketahui bahwa dari tahun 2021 hingga 2022, Indonesia mengalami penurunan angka stunting sebanyak 2,8%. Capaian tersebut sesuai dengan target yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu sekitar 2,7% setiap tahunnya. Sehingga dengan demikian upaya menurunkan stunting sebanyak 14% pada tahun 2024, diharapkan bisa tercapai sesuai dengan target RPJMN yang telah dicanangkan.
     Untuk mencapai target tersebut, Kementerian Kesehatan melakukan intervensi spesifik stunting yang difokuskan pada masa sebelum kelahiran dan anak usia 6-23 bulan. Kesehatan yang optimal juga dapat dipertahankan melalui langkah-langkah pencegahan yang sederhana namun efektif. Seperti konsumsi makanan bergizi, memperhatikan asupan cairan tubuh, tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya, menghindari konsumsi alkohol dan merokok, memperhatikan kebutuhan gizi pada setiap tahap kehidupan, berolahraga secara teratur serta memeriksa kesehatan secara berkala.
     Oleh karena itu, sudah sepatutnya bagi pemerintah untuk terus menindaklanjuti berbagai permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat maupun negeri kita tercinta ini. Di sisi lain, penting bagi seluruh tenaga kesehatan agar senantiasa memberikan penyuluhan dan peringatan kepada seluruh lapisan masyarakat indonesia agar senantiasa menerapkan pola hidup hidup yang sehat agar menjamin mutu dan kelangsungan hidup bagi warga negara kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA