Kemarin itu puisiku banyak yang tak indah
sebab mantan pacarku yang banyak pasrah
paling gemar berkeluh kesah
tapi tangisannya tak pernah basah
gertakannya yang kebanyakan gundah
membuat tulisan-tulisanku gersang amarah
pembacaku pada lelah
melihat karyaku menjadi dibacanya susah
tidak meredakan hati mereka yang gundah
tidak mewakili hatinya yang gelisah
sendirinya, aku juga sedang patah
kalau kalian tau aku jadi lengah
tiada tahu akan arah
melakukan apa-apa jadi gegabah
Jangankan tulisan akan tercurah
hatiku saja sedang sakit parah
sukmaku begitu kering tak berkuah
berdiam diri selalu di rumah
saking sakitnya, rasanya seperti dipanah
aku menggigil sendiri sampai resah
Aku dulu punya pacar, namun sendiri seolah-olah
dia berotak dan juga bersekolah
juga lulus dan memiliki ijazah
hanya saja ilmunya yang tak absah
sejadinya dia tak semanis madu lebah
cintanya yang tak pernah rekah
hingga membuat puisi-puisiku terlihat payah
yasudahteruntuk mantanku kau enyahlah!
Kini kepalaku tengah payah
kalau bersamamu yang cerdasnya setengah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H