Hakikat sebuah sakit.Â
Diinjak itu sakit.Â
Bilamana menjadi tanah, terseringnya ia diinjak.Â
Maujudnya selalu jadi pijakan.Â
Hakikat tanah, dihujam tak melempar kembali hujaman.Â
Dilanda hujan tak mengembalikan hujan.Â
Datang kala cuaca memang.Â
Tunduk pandang, bila ingin memandang.Â
Hakiki sebuah tanah. Di bawah.Â
Tanah. Tak bernanah.Â
Menjadi tanah, walau sakit tetap tak berdarah. Hakiki tanah bukan terdepan, namun sudah jelas menjadi pijakan.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!