Seburuk-buruknya sangka pikirku
ialah sebaik-baiknya pitutur
yang lazimnya sebabkan
kerut hati bagai cucur
Meluruhnya tahta ini
datangnyalah dari tak mampunya kuasa diri
tiada lagi peduli
walau baiduri hati sudah dikebiri
Teruntuk aku
malam yang menanti mentari
Tidak lagi dirasa panasnya usai pagi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!