Mohon tunggu...
Nail Ahsanal Widad
Nail Ahsanal Widad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sejarahwan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kepolitikan pilkada

21 Desember 2024   15:41 Diperbarui: 21 Desember 2024   15:41 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pendapat tentang politik dalam konteks Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) sering kali beragam, tergantung sudut pandang yang diambil. Beberapa poin yang umum dibahas terkait Pilkada adalah:

1. Demokrasi dan Partisipasi Rakyat

Pilkada adalah salah satu wujud demokrasi yang memberikan ruang bagi masyarakat untuk memilih pemimpin di tingkat daerah. Proses ini penting untuk memastikan pemimpin yang terpilih benar-benar mendapat mandat dari rakyat. Partisipasi aktif masyarakat dalam Pilkada dianggap sebagai indikator kesehatan demokrasi.

2. Kompetisi Politik yang Sehat

Pilkada idealnya menjadi arena bagi kandidat untuk menyampaikan visi, misi, dan program kerja yang solutif. Sayangnya, dalam praktiknya, sering kali terjadi praktik politik uang, hoaks, dan kampanye hitam yang menggerus nilai-nilai demokrasi.

3. Dinamika Politik Lokal

Dinamika politik pada level Pilkada sering dipengaruhi oleh konflik kepentingan lokal maupun nasional. Campur tangan elite politik dari tingkat pusat kadang mengaburkan isu-isu lokal yang sebenarnya lebih relevan bagi masyarakat.

4. Kualitas Pemimpin

Hasil dari Pilkada sangat menentukan arah pembangunan daerah. Oleh karena itu, penting untuk memastikan calon yang maju memiliki rekam jejak dan kapasitas yang baik, bukan hanya modal finansial atau popularitas.

5. Isu Politisasi SARA

Salah satu tantangan dalam Pilkada adalah potensi politisasi isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Ini dapat memecah belah masyarakat jika tidak dikelola dengan baik, meskipun langkah mitigasi seperti penegakan hukum terhadap ujaran kebencian terus dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun