Mohon tunggu...
Nailah Azzahra
Nailah Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Overthinking Merajalela di Kalangan Remaja

1 Juni 2024   19:30 Diperbarui: 1 Juni 2024   19:39 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di era digital ini, remaja dihadapkan dengan pemikiran dan informasi yang didapatkan dari banyak sumber internet. Tidak sedikit remaja yang ikut serta terjun dalam membuat konten-konten di media sosial, seperti Tiktok maupun Instagram. Hal ini dapat membuat remaja mengalami overthinking, yaitu kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan dan terus berulang-ulang.

Overthinking dapat berdampak negatif pada kesehatan mental remaja. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan, depresi, bahkan insomnia. Remaja yang sering overthinking cenderung merasa terbebani dan tidak mampu menyelesaikan tugas-tugasnya. Remaja juga lebih mudah mengalami stress dan frustasi.

Faktor dari overthinking ini banyak sekali, salah satunya adalah pemakaian media sosial. Banyak dari remaja yang sering membandingkan diri mereka dengan orang lain yang dilihatnya di media sosial. Hal ini merupakan pemikiran yang tidak baik, karena mereka merasa dirinya tidak cukup baik dan dapat menyebabkan overthinking dan hilangnya kepercayaan diri. 

Selain itu, faktor lain yang dapat menyebabkan overthinking adalah tekanan akademis, mungkin dari guru/dosen maupun orang tua. Contohnya adalah remaja mendapatkan banyak tugas dari gurunya, apalagi dengan deadline yang berdekatan. 

Dilain sisi terdapat juga tuntutan dari orang tua yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap anaknya. Hal ini menyebabkan ketakutan akan gagal dan kecemasan tentang masa depan yang memicu overthinking.

Remaja yang mengalami overthinking sebaiknya dapat bercerita kepada teman, orangtua, ataupun orang yang dipercaya. Selain itu, remaja juga bisa me time atau melepas stress dan overthinking dengan cara melakukan hobi, seperti berolahraga, melukis, mendengarkan musik, ataupun yoga. Namun, jika merasa overthinking sudah parah dan mengganggu kehidupan sehari-hari, mencari bantuan dari psikolog maupun konselor profesional sangat dianjurkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun