Mohon tunggu...
Nailaturrochman Hanifah
Nailaturrochman Hanifah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pencinta bau buku baru

Nailaturrochman Hanifah lahir di Pasuruan, 9 Februari. Menempuh pendidikan di salah satu sekolah negeri, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengubah Perspektif: Menyelami Pengalaman dan Kisah Masa Kelam

12 Juli 2023   13:45 Diperbarui: 12 Juli 2023   13:47 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengutip dari katadata.co.id, berdasarkan terminologinya, perspektif adalah sebuah sudut pandang untuk memahami atau memaknai permasalahan tertentu. Banyak orang yang memiliki perspektif jika korban perundungan tidak akan bisa berkembang dan dianggap lemah. Perundungan itu sendiri merupakan aksi menyakiti secara verbal atau fisik yang bertentangan dengan Hak Asasi Manusia (HAM), hukum, dan norma sosial. Perundungan pun memiliki jenis-jenisnya, yakni:

1. Perundungan fisik

Perundungan fisik adalah penyerangan yang melibatkan fisik semacam memukul, menendang, mencubit, mendorong, dan menghancurkan barang orang lain.

2. Perundungan verbal

Perundungan verbal adalah perilaku yang melibatkan kata-kata baik secara tertulis atau terucap, seperti menggoda, memanggil julukan yang tidak pantas, mengejek, menghina, dan mengancam.

3. Cyberbullying atau perundungan di dunia maya

Perundungan di dunia maya adalah perilaku yang dilakukan di dunia maya ini, meliputi mengunggah gambar atau video tidak pantas, menyebar gosip secara online, dan menggunakan informasi orang lain di media sosial.

Perundungan atau bullying pun dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Macam-macam faktor pendorong perundungan, tidak lain seperti perbedaan fisik; perbedaan berat atau tinggi badan, warna kulit, dan kecacatan fisik. Perbedaan latar belakang budaya, agama, ras, atau orientasi seksual juga dapat menjadi penyebab umum perundungan. Ada pula lingkungan korban perundungan yang tidak mendukung, seperti minimnya wadah pengaduan aksi perundungan di Sekolah serta guru yang bersikap mewajarkan perundungan verbal.

Dampak dari perundungan jelas berpengaruh ke mental dan pola piker korban. Seperti semakin takut bersosialisasi, menolak untuk mengenal hal baru, atau tidak mau keluar dari zona nyaman. Maka dari itu diperlukan perhatian khusus untuk korban perundungan agar bisa keluar dari dampak perundungan itu sendiri.

Sudah saatnya merubah perspektif jika korban perundungan tidak akan bisa berkembang. Kebanyakan korban menjadikan pengalaman perundungan itu menjadi motivasi untuk berkembang lebih jauh. Dengan menyelami pengalaman dan kisah masa kelam, mereka bisa membuat motivasi baru untuk maju.

- Rencana Tindak Lanjut, RBMK 6 - Anti Perundungan :

* Nailaturrochman Hanifah

* Muhammad Iqbal

* Sherly Wahyu Lutfiyah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun