Mohon tunggu...
Naila Fitriani
Naila Fitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Halo! Aku Naila.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Maraknya Pedagang Sayur Keliling, Ini Kata Ibu-ibu di Komp. Griya Purnama Kota Serang

16 Juni 2024   22:07 Diperbarui: 16 Juni 2024   22:27 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber. Naila Fitriani

SERANG - Ditengah hiruk pikuk kehidupan di Kota Serang, ibu-ibu di Kompleks Griya Purnama yang bertepat di bagian barat Kota Serang menunjukan tren menarik dalam pola berbelanja. Sekarang ini, semakin banyak ibu-ibu di Kompleks Griya Purnama yang lebih memilih untuk mendapatkan kebutuhan dapur mereka dari pedagang sayur keliling daripada pergi langsung ke pasar tradisional terdekat.

Setelah melakukan wawancara dengan beberapa ibu-ibu di Kompleks Griya Purnama ada berbagai alasan utama di balik pernyataan yang mereka gelontarkan antara lain yaitu dari segi kenyamanan dan kemudahan. Ketika terdapat pedagang sayur keliling maka tidak perlu lagi keluar rumah jauh-jauh dan pagi hari buta, menunggu di tengah ramainya pasar, atau merasa kesulitan membawa pulang barang belanjaan yang berat. Dengan membeli di pedagang sayur keliling, mereka bisa mendapatkan kebutuhan dapur yang dibutuhkan langsung di depan rumah.

"Pedagang sayur keliling sangat memudahkan saya, terutama dengan kesibukan saya sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga) dengan mengurus anak-anak dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Tidak perlu lagi repot-repot mengatur waktu untuk ke pasar. Terlebih lagi banyaknya pedagang sayur keliling jadi ketika tidak ada di pedagang satu maka saya tinggal menunggu pedagang sayur keliling lainnya. " kata Susi, ibu tiga anak yang tinggal di Kompleks Griya Purnama.

Nyatanya, ada juga yang ibu-ibu di Kompleks Griya Purnama yang mengakui bahwa harga barang di pedagang sayur keliling bisa sedikit lebih mahal daripada di pasar tradisional terdekat. Meski demikian, mereka merasa bahwa kenyamanan dan kualitas yang didapatkan lebih dari cukup untuk mengkompensasi perbedaan harga tersebut.

"Kalau saya ketika weekend lebih memilih ke pasar tradisional terdekat, menurut saya ketika saya langsung pergi ke pasar tradisional lebih dapat terinspirasi ingin memasak apa hari ini karena terjejer banyak pilihan. Dan juga dapat berolahraga ataupun jogging, seperti menyelam sambil minum air." ujar Tati, ibu dua anak yang tinggal di Kompleks Griya Purnama.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pasar tradisional tetap menjadi pilihan bagi sebagian ibu-ibu Kompleks Griya Purnama yang lebih suka berbelanja secara langsung dan menikmati suasana pasar. Mereka mungkin lebih menyukai berbelanja secara langsung atau menemukan pilihan yang lebih bervariasi di pasar. Tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa pedagang sayur keliling telah menjadi alternatif yang populer dan diminati oleh ibu-ibu di Kompleks Griya Purnama. Pergeseran ini menunjukkan adanya adaptasi terhadap gaya hidup yang semakin sibuk, di mana kenyamanan dan kualitas menjadi faktor yang sangat diutamakan dalam pengambilan keputusan konsumen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun