- Kompetisi dengan Hiburan Digital: Mahasiswa seringkali lebih tertarik dengan hiburan digital seperti media sosial dan game.
- Kurangnya Literasi Digital: Tidak semua anggota organisasi memiliki kemampuan digital yang sama, sehingga diperlukan pelatihan yang intensif.
- Perubahan Kepengurusan: Setiap pergantian kepengurusan seringkali membawa perubahan dalam strategi dan arah organisasi.
Solusi dan Rekomendasi
- Pemberdayaan Anggota: Latih anggota organisasi dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung kegiatan organisasi
- Kerjasama dengan Fakultas: Libatkan dosen dan fakultas dalam memberikan pembinaan dan dukungan terhadap kegiatan organisasi.
- Evaluasi Berkala: Lakukan evaluasi secara berkala terhadap program dan kegiatan organisasi untuk memastikan efektivitas dan relevansi.
- Fokus pada Kegiatan yang Berdampak: Prioritaskan kegiatan yang memberikan manfaat nyata bagi mahasiswa dan masyarakat.
Kesimpulan
Organisasi mahasiswa memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan masa depan mahasiswa. Di era digital, organisasi mahasiswa harus mampu beradaptasi, inovatif, dan relevan untuk tetap menjadi wadah yang menarik bagi mahasiswa. Dengan dukungan dari semua pihak, organisasi mahasiswa dapat menjadi pilar transformasi dan membawa perubahan positif bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H