Mohon tunggu...
Naila Farhatin
Naila Farhatin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sosiologi Ekonomi dan Peran Iklan dalam Membentuk Gaya Hidup

20 Desember 2024   10:05 Diperbarui: 20 Desember 2024   10:00 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustasi Sales Mempromosikan Produk (Sumber : Freepik )

Iklan dalam perspektif sosiologi ekonomi mencerminkan hubungan yang kompleks antara kebutuhan individu dan tekanan sosial dimana kini peran iklan tidak hanya sebatas menawarkan produk tetapi juga membangun gambaran tentang apa yang seharusnya dianggap penting untuk dimiliki dalam masyarakat. Misalnya konsep "hidup sukses" sering kali digambarkan melalui iklan sebagai memiliki barang-barang bermerek, kendaraan mewah atau liburan ke luar negeri hal ini tidak hanya menciptakan preferensi konsumsi tetapi juga menyisipkan nilai-nilai sosial baru yang mendorong masyarakat untuk terus mengonsumsi.

Bagi generasi muda khususnya remaja dan dewasa awal iklan sering menjadi panduan tidak langsung dalam menentukan gaya hidup. Mereka cenderung melihat iklan sebagaiharapan dan impian yang ingin dicapai,baik dalam hal mode, teknologi bahkan kebiasaan hidup. Hal ini diperkuat oleh peran media sosial yang membuat gaya hidup yang dipromosikan oleh iklan terasa lebih personal dan relevan seperti contoh iklan produk kecantikan yang dipadukan dengan kampanye tentang kepercayaan diri mampu menarik perhatian karena menyentuh sisi emosional para konsumen. Namun peran iklan tidak lepas dari kritik. seringkali kita lihat Iklan kerap dianggap menciptakan budaya konsumerisme yang berlebihan. Dorongan untuk membeli sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan dapat menimbulkan perasaan tidak puas jika seseorang tidak mampu memenuhi standar gaya hidup yang dipromosikan. Selain itu iklan juga sering kali mengaburkan batas antara kebutuhan dan keinginan hal ini membuat konsumen lebih rentan terhadap pengeluaran impulsif yang akhirnya dapat memengaruhi keuangan mereka.

Di sisi lain iklan juga memiliki potensi besar untuk membawa perubahan sosial yang positif jadi iklan tidak selalu buruk, misalnya kampanye tentang pentingnya hidup sehat, penggunaan produk ramah lingkungan atau pemberdayaan perempuan adalah contoh bagaimana iklan dapat mengedukasi masyarakat. Dalam hal ini iklan tidak hanya menjadi alat ekonomi tetapi juga sarana edukasi untuk membangun kesadaran dan solidaritas kita sebagai masyarakat.

Sebagai generasi muda kita perlu lebih kritis dalam menyikapi iklan. Penting bagi kita untuk bertanya "Apakah ini benar-benar kebutuhan saya atau hanya tekanan dari iklan?"  dengan kesadaran ini kita bisa menjadi konsumen yang bijak yang tidak mudah terpengaruh oleh tren semata. Kita perlu belajar bahwa gaya hidup sejati bukanlah yang dibentuk oleh iklan tetapi yang kita bangun berdasarkan nilai, kebutuhan dan identitas diri kita sendiri. 

Pada akhirnya, sosiologi ekonomi mengajarkan kita bahwa iklan adalah gambaran dari hubungan kompleks antara kebutuhan individu dan pengaruh sosial. Iklan bukanlah musuh bagi kita tetapi juga bukan sesuatu yang harus diterima mentah-mentah. Di tengah gempuran promosi yang terus berdatangan kitalah yang harus mengambil kendali untuk memilih apa yang benar-benar bermakna dan menjalani hidup yang sesuai dengan nilai-nilai kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun