Desa Sumberjo, sebuah desa yang terletak di daerah Blitar jawa timur, tengah mengalami perubahan signifikan dalam sektor ekonominya berkat peran aktif mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah. Dalam upaya memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di desa ini, para mahasiswa menggagas program digitalisasi yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan bisnis lokal di tengah era digital.
Sejak dimulainya program ini, mahasiswa Muhammadiyah telah berkolaborasi dengan pemerintah desa dan para pelaku UMKM setempat. Mereka melakukan survei dan penelitian untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh UMKM di Desa Sumberjo. Hasil survei menunjukkan bahwa salah satu hambatan utama adalah minimnya pemahaman tentang teknologi digital dan kurangnya akses terhadap pasar online. Menanggapi hal ini, para mahasiswa merancang serangkaian pelatihan untuk mengatasi keterbatasan tersebut.
Pelatihan yang diberikan mencakup berbagai aspek, mulai dari pengenalan dasar tentang teknologi digital hingga strategi pemasaran online. Mahasiswa membantu para pelaku UMKM membuat akun media sosial dan toko online di platform e-commerce. Mereka juga memberikan pelatihan tentang cara membuat konten yang menarik, manajemen stok secara digital, dan penggunaan aplikasi keuangan untuk pembukuan yang lebih akurat. Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan digital para pelaku UMKM, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya kehadiran online untuk pertumbuhan bisnis.
Salah satu UMKM yang merasakan dampak positif dari program ini adalah "Kerajinan Tangan Sumberjo," sebuah usaha kerajinan tas rajut yang telah beroperasi selama beberapa tahun. Sebelum program digitalisasi ini dimulai, usaha tersebut hanya mengandalkan penjualan lokal dan jarang mendapatkan pesanan dari luar desa. Namun, dengan bantuan mahasiswa, usaha ini kini memiliki toko online dan mampu menjangkau pelanggan dari berbagai kota di Indonesia. Penjualan meningkat hingga 40% dalam enam bulan pertama sejak bergabung dengan program digitalisasi.
Tidak hanya itu, mahasiswa juga berperan sebagai fasilitator dalam menciptakan komunitas digital di antara para pelaku UMKM di Desa Sumberjo. Komunitas ini berfungsi sebagai platform untuk berbagi informasi, strategi pemasaran, dan saling memberikan dukungan. Keberadaan komunitas ini mendorong terciptanya kolaborasi antar-UMKM, seperti penyediaan bahan baku bersama, hingga pembuatan produk-produk kolaboratif yang lebih inovatif.
Dampak dari digitalisasi ini tidak hanya dirasakan oleh para pelaku UMKM, tetapi juga oleh masyarakat desa secara keseluruhan. Peningkatan pendapatan UMKM berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan warga desa. Selain itu, program ini juga mendorong munculnya usaha-usaha baru yang sebelumnya ragu untuk memulai bisnis karena terbatasnya akses pasar. Dengan adanya akses ke pasar digital, para pemula lebih percaya diri untuk berbisnis.
Kesuksesan program ini tidak lepas dari dukungan penuh pihak universitas dan pemerintah desa. Universitas Muhammadiyah, melalui program pengabdian masyarakatnya, menyediakan sumber daya dan pendanaan yang diperlukan untuk menjalankan program ini. Sementara itu, pemerintah desa memberikan dukungan dalam bentuk regulasi yang memudahkan pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnis mereka.
Program digitalisasi UMKM di Desa Sumberjo oleh mahasiswa Muhammadiyah ini merupakan contoh nyata bagaimana peran serta generasi muda dalam pemberdayaan ekonomi lokal dapat memberikan dampak yang signifikan. Melalui inisiatif ini, mahasiswa tidak hanya memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan desa, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk masa depan yang lebih digital dan inklusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H