Mohon tunggu...
Naila Fadia Husna
Naila Fadia Husna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Hobi berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Prof. Budiana Singgung Strategi Pemerintahan Joko Widodo dalam Menghadapi Dinamika Politik Internasional

6 Januari 2024   21:05 Diperbarui: 7 Januari 2024   00:30 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dunia yang terglobalisasi saat ini, dinamika politik memainkan peran penting dalam membentuk hubungan suatu negara dengan negara lain. Pemerintahan Joko Widodo, Presiden Indonesia, telah terlibat secara aktif dalam mengatasi kompleksitas politik internasional. Ketika dunia global menyaksikan perubahan yang cepat dan dinamika kekuasaan yang terus berkembang, sangat penting bagi setiap pemerintah untuk mengadopsi strategi yang efektif untuk menjaga kepentingan nasionalnya dan memastikan stabilitas dalam menghadapi tantangan-tantangan ini. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis berbagai strategi yang dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam menyikapi dinamika politik internasional yang terus berubah dan dampak strategi tersebut terhadap posisi Indonesia di kancah global. Dengan mengkaji kebijakan dan inisiatif diplomasi yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi, esai ini berupaya memberikan pemahaman komprehensif tentang pendekatan Indonesia terhadap dinamika politik internasional di dunia kontemporer.

Dalam analisis Prof. Budiana, ia memberikan gambaran mendalam tentang strategi yang dilakukan pemerintahan Joko Widodo dalam mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh dinamika politik internasional. Ia memulai dengan menguraikan berbagai faktor yang membuat lanskap politik internasional bergejolak dan tidak dapat diprediksi, seperti meningkatnya saling ketergantungan ekonomi global dan meningkatnya konflik regional. Prof Budiana berpendapat bahwa Presiden Joko Widodo dan pemerintahannya telah mengambil pendekatan pragmatis dalam menavigasi dinamika ini, dengan menekankan diplomasi ekonomi dan kerja sama regional. Analisis tersebut menyoroti upaya pemerintah dalam menarik investasi asing dan mendorong kemitraan dagang dengan negara lain, khususnya di Asia Tenggara. Lebih lanjut, Prof. Budiana mengakui pentingnya peran lembaga multilateral dalam menjaga kepentingan Indonesia di kancah global yang kompleks. Tinjauan komprehensif ini berfungsi sebagai landasan untuk mengeksplorasi lebih jauh strategi spesifik yang digunakan oleh pemerintahan Joko Widodo dalam merespons lanskap politik internasional yang terus berubah.

Selain itu, strategi pemerintah dalam menanggapi dinamika politik internasional melibatkan keterlibatan aktif dalam upaya diplomasi dan membina hubungan bilateral yang kuat dengan negara lain. Hal ini terlihat dari penekanan Presiden Joko Widodo untuk melakukan kunjungan dan pertemuan tingkat tinggi dengan para pemimpin dari seluruh dunia. Dengan membangun dan memelihara hubungan ini, pemerintah bertujuan untuk meningkatkan pengaruhnya dan memajukan kepentingannya di panggung internasional. Selain itu, pemerintah menyadari pentingnya multilateralisme dan telah berpartisipasi aktif dalam organisasi regional dan internasional seperti ASEAN, G20, dan PBB. Dengan menjadi anggota aktif organisasi-organisasi ini, Indonesia dapat berkontribusi secara efektif dalam membentuk kebijakan global dan mengatasi isu-isu mendesak seperti perubahan iklim, terorisme, dan pembangunan ekonomi. Secara keseluruhan, strategi pemerintah dalam merespons dinamika politik internasional didorong oleh keinginan untuk melindungi kepentingan nasional, mendorong stabilitas global, dan meningkatkan posisi Indonesia di komunitas internasional.

Salah satu strategi utama yang diadopsi oleh pemerintahan Joko Widodo dalam menanggapi dinamika politik internasional adalah diplomasi ekonomi. Diplomasi ekonomi mengacu pada penggunaan langkah-langkah ekonomi dan negosiasi untuk memajukan kepentingan nasional suatu negara. Hal ini mengakui bahwa dalam perekonomian global yang semakin saling terhubung, kekuatan ekonomi suatu negara memainkan peran penting dalam membentuk posisi dan pengaruhnya di panggung internasional. Pemerintahan Joko Widodo memahami pentingnya diplomasi ekonomi dalam menavigasi jaringan hubungan internasional yang kompleks dan mempertahankan kemitraan strategis. Dengan memanfaatkan instrumen ekonomi seperti perjanjian perdagangan, investasi asing langsung, dan akses pasar, Indonesia telah mampu memajukan kepentingan ekonominya dan memperkuat posisinya dalam tatanan global yang terus berubah. Pendekatan ini terbukti berperan dalam membangun kolaborasi yang saling menguntungkan dengan mitra-mitra utama, menyelesaikan perselisihan dagang, dan memperluas akses pasar barang dan jasa Indonesia. Diplomasi ekonomi telah memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan soft powernya dan membangun reputasi sebagai tujuan investasi yang dapat diandalkan dan menarik. Secara keseluruhan, diplomasi ekonomi telah muncul sebagai strategi utama pemerintahan Joko Widodo, yang memungkinkan Indonesia untuk menegaskan diri di kancah global dan secara strategis merespons tantangan dan peluang dalam lanskap politik internasional yang terus berkembang.

Selain meningkatkan hubungan bilateral, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo juga fokus pada penguatan kerja sama regional. Menyadari pentingnya stabilitas kawasan dan integrasi ekonomi, Indonesia secara aktif terlibat dalam berbagai forum regional seperti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), KTT Asia Timur (EAS), dan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC). Melalui platform ini, Indonesia telah bekerja sama dengan negara-negara tetangganya untuk mendorong dialog, mengatasi tantangan regional, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pendekatan ini sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo tentang Asia Tenggara yang stabil dan sejahtera. Selain itu, dengan memperkuat kerja sama regional, Indonesia bertujuan untuk melindungi kepentingan nasionalnya, menjaga keamanan regional, dan memaksimalkan manfaat integrasi regional.

Di dunia yang semakin terhubung, menyeimbangkan hubungan dengan negara-negara besar telah menjadi aspek penting dalam kebijakan luar negeri suatu negara. Hal ini sangat relevan bagi Indonesia, sebagai pemain utama di Asia Tenggara dengan lokasi strategis di kawasan Indo-Pasifik. Pemerintahan Presiden Joko Widodo telah mengadopsi pendekatan multi-cabang dalam menavigasi dinamika politik internasional yang kompleks. Pertama dan terpenting, pemerintah menekankan pentingnya mempertahankan posisi non-blok, memastikan bahwa Indonesia tidak terlalu dekat dengan negara besar mana pun. Hal ini memungkinkan Indonesia untuk mempertahankan otonominya dan memanfaatkan posisinya untuk mencapai kepentingan nasionalnya secara efektif. Selain itu, pemerintah secara aktif terlibat dalam diplomasi dan berupaya membangun hubungan yang kuat dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang. Hal ini dilakukan melalui kunjungan bilateral, perjanjian perdagangan, dan pertukaran budaya, yang membantu menumbuhkan saling pengertian dan kerja sama. Namun, penting untuk menjaga keseimbangan antara negara-negara besar ini, agar tidak terlalu bergantung pada satu negara saja. Dengan mengelola hubungan dengan negara-negara besar secara hati-hati, pemerintah Indonesia bertujuan untuk menjaga kedaulatannya dan memajukan kepentingan nasionalnya dalam lanskap global yang semakin kompleks.

Artikel ini mengkaji strategi yang digunakan pemerintahan Joko Widodo dalam merespons dinamika politik internasional. Terbukti bahwa pemerintah telah melakukan berbagai pendekatan untuk melindungi kepentingan nasional dan menjaga stabilitas dalam menghadapi tantangan global. Penerapan kebijakan luar negeri yang proaktif, melalui partisipasi aktif dalam forum regional dan internasional, telah memungkinkan Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan mitra-mitra utama dan mempromosikan agendanya pada platform global. Selain itu, upaya untuk mendiversifikasi hubungan ekonomi, memperluas perdagangan, dan menarik investasi asing telah meningkatkan ketahanan ekonomi negara ini di dunia yang semakin saling terhubung. Selain itu, pemanfaatan saluran diplomatik dan negosiasi sangat penting dalam menyelesaikan perselisihan dan konflik dengan negara-negara tetangga, sehingga mendorong kerja sama regional yang lebih besar. Namun, penting untuk menyadari perlunya kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas dalam merespons lanskap politik yang terus berubah. Seiring dengan terus berkembangnya politik internasional, penting bagi pemerintah untuk tetap waspada dan mengupayakan strategi inovatif yang memprioritaskan kepentingan nasional sekaligus memberikan kontribusi kepada komunitas global yang lebih luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun