Mohon tunggu...
naila conita
naila conita Mohon Tunggu... -

saya seorang mahasiswi desain komunikasi visual di universitas negeri malang '2010

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemimpin dan Tukang

23 Agustus 2013   22:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:54 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

jika mendengar kata pemimpin mungkin sekilas kita akan membayangkan pejabat atau para petinggi yang menaungi kedudukan tertentu. Di Indonesia, kita sering sekali dan mungkin sudah sangat biasa mendengar kata korupsi, satu kata yang sangat akrab dengan para pejabat negeri kita. Namun dari sini sebenarnya terdapat perbedaan antara pemimpin dan pejabat. Dilihat dari katanya saja, pemimpin adalah orang yang memimpin, mengayomi dan mengarahkan kepada hal yang lebih baik. Sedangkan pejabat adalah orang yang mendapat jabatan tertentu untuk melaksanakan tugasnya. pemimpin bisa saja memiliki jabatan, sedangkan pejabat belum tentu bisa memimpin. Sering sekali dirancukan bahkan disamakan antara dua kata tersebut padahal tidak sama.

Dalam suatu instansi, lembaga, organisasi, atau juga perusahaan, orang yang memiliki jabatan apalagi dengan jabatan yang tinggi memiliki kuasa untuk mengatur orang yang memiliki jabatan dibawahnya, dalam lingkup yang sesuai dengan tugasnya. Namun apakah dengan mengatur jabatan dibawahnya bisa dikatakan pemimpin? bisa jadi, bisa iya. Misalkan saja jabatan tersebut digunakan untuk mengotoriter orang-orang yang berada dibawahnya hal tersebut sama sekali bukan pemimpin. bisa jadi orang yang disuruhnya malah menjadi pemimpin, karena dari 'tukang suruh' itu bisa membawa kearah yang lebih baik untuk orang banyak. Jadi dimana pejabat yang memiliki jabatan itu sebenarnya? pejabat yang hanya bisa menyuruh itu seperti sebuah manekin yang dipasangkan baju bagus.

Ini hanya sedikit buah pikiran dari secuil fenomena yang ada. Tidak semua pejabat mempunyai perilaku yang buruk, dan juga sebaliknya. menjadi pemimpin yang baik bisa dimulai dari diri kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun