A. Pengertian Konflik dan PendidikanÂ
Konflik muncul karena adanya ketidakseimbangan antar hubungan sosial, misalnya hubungan sosial. Status sosial, kemakmuran, ketimpangan akses yang tidak merata. Ini mengarah pada masalah diskriminasi. Konflik sosial adalah konflik antar anggota atau masyarakat, termasuk kehidupan kita. Konflik adalah proses pencapaian suatu tujuan dengan menjatuhkan atau menyingkirkan orang lain tanpa memperhatikan norma dan nilai yang berlaku. Dalam semua kehidupan sosial, tidak ada manusia yang persis sama dalam hal asal usul, minat, dan tujuan. .. Beberapa dari semua perselisihan dapat diselesaikan, tetapi yang lain tidak, yang mengarah pada kekerasan. Kekerasan adalah gejala yang tidak bisa mengatasi akar konflik Penyebab terjadinya kekerasan dari model kekerasan yang paling kecil hingga merebaknya Perang Konflik berarti konflik, pertengkaran, konflik. Konflik tidak hanya terjadi dalam masyarakat, tetapi juga konflik Konflik dan pendidikan sangat erat satu sama lain, yang juga dapat terjadi di lembaga pendidikan Relasi/hubungan, karena pendidikan pasti ada konfliknya. Pendidikan adalah proses mengembangkan keterampilan berupa sikap dan sikap yang berlaku bagi masyarakat, suatu proses sosial yang ditentukan oleh lingkungan yang dikuasai seseorang. Misalnya, upaya sadar dan terencana, lingkungan belajar, dan proses belajar menghasilkannya. Siswa memiliki potensi untuk memperoleh kekuatan spiritual keagamaan, menyesuaikan emosinya, serta mandiri, cerdas, dan aktif berbagi nilai-nilai moral dan kemampuan yang diharapkan dari dirinya dan masyarakat. Tujuan pendidikan adalah salah satu unsur pembelajaran yang paling penting, karena tujuan adalah salah satu arah yang harus dicapai atau diperjuangkan oleh pendidikan.Â
B. Konsep dan TeoriÂ
Pendidikan Konflik Sosial Konsep konflik merupakan unsur yang padu, seperti kata konflik dan konflik. Konflik, terlepas dari faktor yang mendasarinya, merupakan tanda bahwa satu individu atau kelompok memiliki sikap "bermusuhan" terhadap individu atau kelompok lain, dan kinerja salah satu atau semua pihak yang terlibat. Konsep konflik pendidikan itu sendiri adalah konflik antara individu dengan kelompok individu atau kelompok lain yang terjadi di lingkungan sekolah, biasanya disebabkan oleh konflik atau perbedaan pendapat dengan pendapat pribadi. Teori konflik telah menjadi teori yang meyakini bahwa perubahan sosial terjadi sebagai akibat dari suatu peristiwa, bukan melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang menyebabkan perubahan.Â
Contoh konflik sekolah adalah:Â
1. Membentuk kelompok atau geng di sekolah Geng sekolah merupakan bagian dari kelompok yang terbentuk di lingkungan sekolah, dan geng seperti ini biasanya banyak dijumpai di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Siswa masih dalam proses mengidentifikasi diri karena kurangnya pengawasan terhadap kegiatan siswa sepulang sekolah, kurangnya kegiatan non akademik yang sesuai Dengan bakat dan minat siswa.Â
2. Pertempuran antar siswa Saya sering menjumpai pertengkaran antar mahasiswa dan sering mendengarnya di media. Konflik antara dua kelompok siswa tersebut tentunya sangat mengecewakan, karena pertengkaran sekolah biasanya menimbulkan korban jiwa seperti luka-luka dan kerugian.
 3. Konflik orang tua dan guru Konflik orang tua dan guru adalah perbedaan pandangan/pendapat Antara orang tua dan guru. Hal ini biasanya disebabkan oleh berbagai faktor Mencegah orang tua menerimanya.Â
Beberapa penyebab perseteruan orang tua-guru:
 1. Edisi Terbatas 2. Kurangnya perhatian guru kepada orang tua siswa. 3. Metode komunikasi nonprofesional dengan guru. 3. Orang tua siswa melaporkan guru langsung ke kepala sekolah 4. Konflik antar guru Konflik antar guru biasanya terjadi karena perbedaan Untuk opini atau masalah pribadi yang ada. 5. Perjuangan kelas. Perjuangan kelas antara individu dan kelompok Pada tingkat yang berbeda. Vertikal individu atau Grup sosial. Ini adalah perselisihan sekolah karena lemahnya sistem manajemen internal untuk menangani perselisihan sekolah. Perubahan sosial tidak terjadi melalui proses koordinasi nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi pada akhir peristiwa. Ini adalah situasi perselisihan yang menciptakan kompromi yang tidak sesuai dengan situasi semula.Â
C. Konsep dan Teori Pendidikan Konflik Sosial Menurut Pendapat Para Ahli
Menurut Soerjono Soekanto Konflik adalah proses sosial individu atau kelompok yang berusaha untuk mencapai tujuannya dengan cara penentangan terhadap pihak lain, disertai dengan intimidasi dan kekerasan. Teori konflik Dahrendrof menjelaskan bahwa semua perubahan sosial yang dialami individu individu merupakan hasil dari perjuangan kelas dalam masyarakat, dan konflik masyarakat disebabkan oleh konflik yang terus ada dalam masyarakat. Contoh teori konflik Dehrendrof adalah studi tentang makna kemiskinan. Hal inilah yang melatarbelakangi masyarakat untuk mengubah masyarakat menjadi lebih baik, karena masyarakat miskin berupa melakukan sesuatu yang dapat meningkatkan pendapatannya. Jika situasi ini terus berlanjut, maka akan menciptakan tingkat ketimpangan sosial yang tinggi di masyarakat, yang berujung pada konflik karena faktor ekonomi dan perebutan antara si kaya dan si miskin. Menurut Lewis A. Coser, konflik adalah suatu proses sosial, suatu interaksi yang mengintegrasikan dan memelihara struktur sosial kelompok-kelompok sosial lainnya. Dalam hal ini, identitas kelompok dapat diperkuat sehingga coser memberikan perspektif sebagai berikut: Konflik dapat menyebabkan perubahan sosial. D. Faktor penyebab konflik sosial pendidikanÂ