Ketimpangan pendapatan dan kemiskinan merupakah hal yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Pada Maret 2023, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur menggunakan Gini Ratio adalah sebesar 0,388. Angka ini meningkat 0,007 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2022 yang sebesar 0,381 dan meningkat 0,004 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2022 yang sebesar 0,38. Ketimpangan yang paling terlihat terjadi di daerah perkotaan.
 Tingkat kemiskinan di Indonesia menurun menjadi 9,36 persen dari total penduduk indonesia sebanyak 25,9 juta orang. Hal ini perlu menjadi perhatian, karena tingkat kemisikinan menurun sedangkan tingkat ketimpangan pendapatan justru meningkat. Artinya, standar seseorang dikatakan sebagai kategori miskin dapat dikatakan menurun akan tetapi seseoarang yang termasuk kategori menegah keatas memiliki pendapatan yang terus meningkat.
 Ketimpangan pendapatan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktornya adalah keterbatasan akses yang cukup dalam mendapatkan fasilitaslayanan pendidikan, kesehatan atau bahkan transportasi publik. Keterbatasan lapangan pekerjaan juga menjadi faktor mengapa terjadi ketimpangan pendapatan. Bank Dunia mengemukakan setidaknya terdapat empat penyebab utama terjadinya suatu ketimpangan diantaranya ketimpangan peluang, ketimpangan pasar tenaga kerja, konsentrasi kekayaan dan ketimpangan menghadapi goncangan.
 Pemerintah berusaha mencipatkan pemerataan tingkat pendapatan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkenajutan. Saat ini, Pemerintah bahkan menetapkan sasaran untuk menurunkan gini ratio dari 41 menjadi 36.  Salah satu instrumen yang kini tengah digencarkan adalan investasi.
Investasi merupakan salah satu sektor yang ikut andil dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Melalui investasi, suatu negara dapat memperluas  penggunaan tenaga kerja dan meningkatkan kapasitas produksi. Hingga 31 Agustus 2024, pemerintah telah menyalurkan pembiayaan investasi sebesar Rp61 triliun melalui APBN, sebuah langkah penting dalam memperkuat perekonomian nasional.
 Investasi dapat menjadi salah satu cara mengurangi tingkat ketimpangan pendapatan di Indonesia. Misalnya dalam hal ketimpangan peluang, anak -- anak yang sudah terlahir dalam kondisi ekonomi keluarga yag tergolong miskin serta  mereka yang yang dari kecil tinggak di daerah tertinggal. Peluang awal bagi mereka mendapatkan pendidikan sangat kecil diakibatkan karena faktor tersebut. Pendidikan merupakan prioritas utama saat ini. Untuk mengatasi hal tersebut investasi dalam bentuk infrastruktur diperlukan untuk membangun fasilitas fasiltas yang dapat membuka kesempatan  bagi mereka yang memiliki ketidak adilan peluang awal.
 Investasi juga dapat membuka peluang yang lebih besar bagi para pelajar untuk mengenyam pendidikan melalaui program program beasiswa. Dilansi dari laman website DIRJEN anggaran Kementrian Keuangan RI, Sampai dengan 31 Agustus 2024, telah direalisasikan pembiayaan kepada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sebesar Rp15 triliun. LPDP fokus pada pengembangan sumber daya manusia melalui program beasiswa. Hingga Agustus 2024, LPDP telah mencatatkan 24.001 alumni, di mana 66,58% di antaranya telah bekerja di sektor publik dan swasta, berkontribusi terhadap berbagai sektor strategis nasional. Dengan begitu indonesia dapat mecetak generasi unggul yang disipakan untuk dapat bersaing dalam skala global.
 Dalam hal ketimpangan pasar tenaga kerja, lapangan pekerjaan merupakan isu yang terus ada hingga sekarang, dimana banyaknya tenaga kerja tidak diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan yang cukup. Disaat pekerja yang memilki kualifikasi dan keterampilan memilki pendapatan yang tinggi. Hal ini berbanding dengan mereka yang tidak memilki peluang yang sama, sehingga rata rata bekerja di sektor informal dengan produktivitas rendah dan pendapatan minimum. Investasi memiliki potensi menyerap tenag kerja yang ada. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, Penyerapan tenaga kerja pada triwulan ini sebanyak 677.623 orang dan 1.225.042 orang selama Semester I 2024. Hal ini dapat menjadi peluang potensial dalam menghadapi tantangan serapan tenaga kerja.
 Selain itu, melalui investasi para pelaku UMKM yang merupakan pendorong perekonomian dapat dengan mudah mendapatkan akses permodalan. Saat ini sektor UMKM membuka peluang kesempatakan kerja yang lebih besar dibandingkan sektor usaha lainnya. Berdasarkan data dari Kementrian Investasi BKPM, UMKM dari Januari sampai bulan Juni, itu total yang masuk 2,4 juta proyek dengan total investasi Rp127 triliun lapangan pekerjaannya 4.696.618. Sektor UMKM dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi yang potensial apabila dikolaboriskan dengan proyek proyek investasi yang dapat memebrikan kemudahan bagi pelaku UMKM. Sehingga pelaku UMKM memiliki kesepmatan yang sama dalam mengembangkan usaha mereka.  Dengan Investasi, pemusatan kekayaan yang menjadi salah satu penyebab  terjadinya ketimpangan pendapatan dapat diminimalisir. Misalnya seseoarng dengan pendapatan yang tergolong dalam kategori tinggi memiliki  aset keuangan dan properti. Potensi pemusatan kekayaan pada orang tersebut dapat diminalisir dengan adanaya investasi. Orang lain dapat membeli saham atau kepemilikan aset orang tersebut sehingga manfaat dan keuntungan yang dihasilkan  dimasa sekarang dapat dirasakan lebih menyeluruh dimasa yang akan datang. Terdapat hubungan timbal balik  yang tidak akan merugikan pemiliki aset tersebut, dimana investor juga berperan dalam pengembangan aset kekayaan atau usaha tersebut.
 Investasi memiliki hubungan posistif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengatasi tantangan penyebab ketimpangan pendapatan yang terjadi di Indonesia. Berbagai peluang dan realisasi yang telah terjadi saat ini dapat menjadi peluang potensial apabila dimanfaatkan dengan baik dan maksimal. Investasi dapat mengurnagi tingak ketimpangan pendapatan melalui berabagi aspek seperti pembangunan infrastruktur pendukung yang merata, penyerapan pasar tenaga kerja, pengemabnagn pelaku UMKM serta pemerataan kekayaan dan pendapatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H