Komunikasi tradisional adalah bentuk komunikasi yang berakar pada nilai-nilai budaya, adat istiadat, dan adat istiadat suatu masyarakat tertentu yang diwariskan secara turun-temurun.
 Komunikasi ini menggunakan metode dan media lokal yang unik dan biasanya dilakukan tanpa bantuan teknologi modern. Dalam konteks ini, komunikasi tradisional tidak hanya berfungsi sebagai sarana penyampaian informasi, tetapi juga sebagai media mempererat hubungan sosial, menjaga keharmonisan masyarakat, dan melestarikan identitas budaya.
 Komunikasi tradisional mencakup berbagai bentuk interaksi verbal dan nonverbal yang sering dicapai melalui ritual, seni pertunjukan, simbol, cerita rakyat, dan berbagai ekspresi budaya lainnya.Media tradisional seperti wayang, kentongan, tari, musik tradisional, dan acara adat sering digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Penularannya biasanya terjadi secara langsung (tatap muka) dan melibatkan interaksi interpersonal yang intensif.
 Proses komunikasi tradisional biasanya bersifat partisipatif, dimana komunitas lokal berperan aktif  sebagai pengirim dan penerima pesan. Praktek ini sangat menekankan nilai-nilai kebersamaan, komunitas, dan keintiman. Selain itu, elemen nonverbal seperti gerak tubuh, kostum tradisional, alat musik, dan rangkaian simbolik seringkali memiliki makna mendalam yang hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang menganut budaya tersebut.
 Komunikasi tradisional juga berperan penting dalam menjaga kelangsungan nilai-nilai luhur dan norma-norma sosial yang menjadi landasan kehidupan masyarakat. Dalam situasi tertentu, komunikasi tersebut dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan moral, pendidikan,  bahkan kritik sosial dengan lancar dan mudah diterima.
Misalnya saja dalam  pertunjukan wayang, dalang kerap menyisipkan pesan-pesan yang berkaitan dengan situasi sosial atau politik pada saat itu. Semua faktor tersebut menjadikan komunikasi tradisional tidak hanya sebagai alat komunikasi tetapi juga menjadi bagian integral dari identitas budaya suatu masyarakat.
Terlepas dari tantangan  era digital, komunikasi tradisional tetap penting karena kemampuannya  menyampaikan pesan secara bermakna dan mendalam serta membangun hubungan emosional yang kuat antar manusia dalam  masyarakat.
Ciri-ciri utama komunikasi tradisional adalah: Berdasarkan nilai-nilai budaya lokal
1.Komunikasi tradisional mencerminkan identitas budaya suatu komunitas dan sering kali memuat pesan-pesan terkait  tradisi, adat istiadat, dan kepercayaan setempat.
2.Penggunaan Media Tradisional Media yang digunakan antara lain alat dan simbol tradisional seperti kentongan, wayang, cerita rakyat, tari, musik tradisional, dan ritual adat.