Mohon tunggu...
NAILA ALFARAFISHAH
NAILA ALFARAFISHAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang penggemar film dan drama yang senang menyampaikan ulasan, analisis, dan rekomendasi, dan beberapa hal lain nya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sastra Anak- anak Indonesia: Mengembangkan Minat Literasi dari Usia Dini

6 Juli 2024   09:05 Diperbarui: 6 Juli 2024   10:03 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sastra anak yang sering didengar, adalah sastra yang sesuai untuk anak-anak. Sastra ini melibatkan unsur estetis dan imajinatif, yang sangat dekat dengan dunia anak-anak. Kebanyakan anak gemar dengan dunia imajinatif dan sering kali berimajinasi menjadi karakter seperti putri atau kesatria.

Sastra anak merupakan kontribusi penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam membangun budaya literasi. Pentingnya memperkenalkan literasi sejak usia dini, terutama pada masa perkembangan emas otak anak-anak, menekankan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk mengenalkan mereka pada sastra. Ini akan membantu mengembangkan budaya literasi tidak hanya dalam diri mereka sendiri tetapi juga dalam masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Seorang ibu sering kali menyanyikan lagu-lagu pengantar tidur untuk anaknya, seperti contohnya lagu "Nina Bobok". Di dalamnya terdapat lirik-lirik seperti "Nina bobok", "Oooh nina bobok", yang menggambarkan upaya untuk menenangkan anak agar tertidur. Lirik "Kalau tidak bobok digigit nyamuk" menyampaikan pesan bahwa tidur adalah cara untuk menghindari digigit nyamuk.

Memperkenalkan sastra kepada anak akan mengembangkan budaya literasi mereka karena dalam sastra, anak akan mengalami pengalaman-pengalaman baru. Mereka diajak untuk berimajinasi dengan karakter dalam cerita atau bermain dengan bahasa dalam puisi. Ini akan mencegah anak merasa bosan atau enggan membaca. Selain itu, anak-anak yang menyukai membaca cerita atau puisi kemungkinan besar akan mampu menulis cerita atau puisi sendiri.

Berikut beberapa contoh karya sastra anak yang banyak diminati:

1. Cerita Bergambar (Picture Books): Misalnya buku-buku karya Eric Carle seperti "The Very Hungry Caterpillar" atau buku-buku karya Dr. Seuss seperti "Green Eggs and Ham". Buku-buku ini terkenal karena ilustrasi yang menarik dan cerita yang sederhana namun menghibur.

2. Novel dan Cerita Pendek: Seperti karya-karya Roald Dahl seperti "Charlie and the Chocolate Factory" atau "Matilda". Dahl dikenal dengan gaya penceritaannya yang kreatif dan penuh dengan fantasi yang mengundang imajinasi anak-anak.

3. Puisi Anak: Kumpulan puisi seperti "Where the Sidewalk Ends" karya Shel Silverstein atau puisi-puisi dalam buku "A Child's Garden of Verses" karya Robert Louis Stevenson. Puisi-puisi ini biasanya menyajikan bahasa yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak.

4. Cerita Rakyat dan Dongeng : Kumpulan cerita rakyat dari berbagai budaya seperti "Aesop's Fables" atau "Tales of Beatrix Potter". Cerita-cerita ini tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan nilai-nilai moral atau pembelajaran kepada anak-anak.

Karya sastra anak yang menarik biasanya memiliki narasi yang mengalir, karakter-karakter yang kuat atau imajinatif, serta tema-tema yang relevan atau mendidik bagi pembaca muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun