Mohon tunggu...
Naila Magda R
Naila Magda R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

Menjadikan kegiatan menulis sebagai pelarian dan zona untuk menenangkan diri. Menikmati kesendirian, tapi juga adaptif. Tidak tertarik untuk berlama-lama di lingkungan sosial, namun kerap mengambil inisiatif lebih dulu di lingkungan sosial itu sendiri. Kerap disangka ambisius, padahal aslinya mageran. Motto hidup yang di pegang hingga saat ini adalah "Kerjakan segera, selesai, baru santai rebahan sambil guling-guling"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Filsafat dan Etika Komunikasi dalam Meminimalisir Terjadinya Diskriminasi dan Rasisme

16 April 2023   22:48 Diperbarui: 16 April 2023   23:06 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Naila Magda Robina

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Matakuliah: Filsafat dan Etika Komunikasi

Dosen pengampu: Dr. Nani Nurani Muksin M.Si

Diskriminasi dan rasisme adalah masalah yang masih menjadi isu penting di dunia saat ini. Meskipun ada berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat sipil, dan organisasi internasional untuk meminimalkan diskriminasi dan rasisme, namun hal ini masih terjadi di berbagai negara dan terus menjadi tantangan yang sulit untuk diatasi. Seperti tagar "Stop Asian Hate" yang naik, serta beberapa kasus pembunuhan orang kulit hitam atau perlakuan yang berbeda terhadap umat beragama tertentu yang terjadi di beberapa negara di dunia

Diskriminasi dan rasisme terjadi melalui banyak aspek. Entah itu dalam ranah pendidikan ataupun media sosial yang mana saat ini diskriminasi dan rasisme marak terjadi disana. Penggunaan bahasa yang tidak di filter dengan seksama tanpa sadar menimbulkan diskriminatif dan rasialis sehingga memperkuat stereotip negatif dan memperburuk hubungan antar kelompok.

Dalam upaya untuk meminimalisir terjadinya diskriminasi dan rasisme, peran filosofi dan etika komunikasi sangatlah penting. Filosofi dapat membantu dalam membentuk pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai yang mendasari tindakan manusia, termasuk tindakan yang berkaitan dengan diskriminasi dan rasisme. Sementara itu, etika komunikasi dapat membantu dalam membangun kesadaran dan keterampilan dalam berkomunikasi dengan cara yang tidak diskriminatif dan tidak rasialis.

Dari segi filosofi, ,menurut Dr. Cornell West, seorang filsuf dan ilmuwan sosial, menyatakan bahwa filosofi memiliki peran penting dalam memahami dan mengatasi masalah diskriminasi dan rasisme. Menurutnya, filsafat dapat membantu kita memahami nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mendasari tindakan manusia, termasuk tindakan yang berkaitan dengan diskriminasi dan rasisme. Dengan memahami nilai-nilai ini, kita dapat meminimalisir sikap dan tindakan diskriminatif dan rasialis.

Sedangkan dari segi etika komunikasi, Dr. Clifford Christians, seorang ahli etika komunikasi, mengemukakan bahwa etika komunikasi dapat membantu kita membangun kesadaran dan keterampilan dalam berkomunikasi dengan cara yang tidak diskriminatif dan tidak rasialis. Prinsip-prinsip etika komunikasi seperti inklusi, kejujuran, integritas, dan rasa hormat dapat membantu kita membangun hubungan yang saling menghargai dan meminimalisir diskriminasi dan rasisme.

Konsep kesetaraan adalah salah satu konsep filosofis yang dapat membantu dalam meminimalisir diskriminasi dan rasisme. Konsep ini menyatakan bahwa semua manusia memiliki hak yang sama untuk diperlakukan dengan adil dan sama rata, tanpa memandang latar belakang mereka. Filosofi kesetaraan dapat membantu untuk menghilangkan sikap superioritas atau inferioritas yang mendasari tindakan diskriminasi dan rasisme.

Selain konsep kesetaraan, konsep hak asasi manusia juga sangat penting dalam meminimalisir diskriminasi dan rasisme. Hak asasi manusia menunjukkan bahwa semua orang memiliki hak yang sama untuk diperlakukan dengan adil dan setara, tanpa diskriminasi dan rasisme. Pemahaman yang kuat tentang konsep kesetaraan dan hak asasi manusia dapat membantu kita menghindari sikap superioritas atau inferioritas yang mendasari tindakan diskriminasi dan rasisme. Dalam konteks ini, filosofi juga dapat membantu dalam memperjelas dan memperkuat pemahaman tentang hak-hak minoritas dan kelompok yang terpinggirkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun