Mohon tunggu...
NAIFA PUTI
NAIFA PUTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - NIM 22107030055 UIN SUNAN KALIJAGA

mahasiswa UIN sunan kalijaga prodi ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Malioboro Padat, Ada Apa Sih Malam ini di Sana?

21 Mei 2023   01:31 Diperbarui: 21 Mei 2023   02:09 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah kamu salah satu dari sekian banyak nya orang yang turut meramaikan acara jogja cross culture yang Kembali diadakan pada hari sabtu tanggal 10 mei 2023? Jika iya, mungkin kamu akan relate dengan beberapa poin yang akan diulas pada artikel kali ini.

Apa sih jogja cross culture? Jadi acara yang sudah diadakan setiap tahunnya sejak tahun 2019 hingga sekarang merupakan perhelatan seni lintas budaya yang disajikan dengan pemanfaatan teknologi terkini dari dunia seni pertunjukan.

nah bagi kamu yang ketinggalan informasi mengenai acara ini jangan bersedih, berikut beberapa rangkuman situasi dan rangkaian acara yang diselenggarakan oleh dinas kebudayaan kota Yogyakarta yang berkolaborasi dengan budayawan serta seniman baik yang berasal dari Yogyakarta maupun dari luar dalam bentuk seni tari. Acara ini diadakan di sepanjang jalan Malioboro mulai pukul 19.00 WIB yang juga bertepatan dengan car free night diarea Malioboro.

Sebelumnya kamu pasti sudah tidak asingkan dengan Malioboro, yap benar sekali! Salah satu ikon kota jogja yang tidak pernah sepi pengunjung, wisatawan yang berkunjung kejogja jika tidak datang menyambangi Malioboro pasti rasanya ada yang kurang alias tidak sempurna. Memang Malioboro merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat sayang untuk dilewatkan.

Pada malam ini sudah berlangsung acara pertunjukan kesenian yang mengusungkan tema 'Tatag Tutug Teteg'. Tema ini diangkat sebagai upaya dalam merayakan keberagaman sekalligus memanfaatkan Malioboro sebagai ruang publik dan untu menghidupkan ikon seni budaya.

 "Tatag sering diartikan sebagai mental seseorang yang bagus, bekal diri untuk menjalani tantangan. Sementara, teteg adalah konsistensi, bagaimana mendapatkan respons dan berjalan agar tetap teguh," ungkap sumandi selaku pj wali kota Yogyakarta pada acara pembukaan. Sementara tutug sendiri itu dapat diartikan sebagai ketuntasan setelah menjalankan suatu hal. Diketahui istilah tatag, teteg, tutug dengan perkusi itu juga bersumber dari istilah masyarakat Jawa ketika mendengar sumber bunyi dari benda-benda sekitarnya. Tema yang disajikan ini merupakan hasil kolaborasi seniman perkusi, sound artist, light performance dengan menggaet 14 kemantren yang ada di Yogyakarta. Jadi acara yang disajikan ini full pentas seni lho! Seperti tarian kolosal yang dibawakan oleh 200 orang penari dari 14 kemantren se jogja.

Beberapa pengunjung saya tanyai pendapat mereka mengenai acara yang luar biasa pada malam ini, meski sudah biasa melihat kepadatan jalan Malioboro akan tetapi dengan adanya acara ini Malioboro menjadi semakin padat di penuhi dengan orang-orang yang ingin menyaksikan acara ini.

Seorang Wanita berinisial A (20) yang merupakan penduduk asli Yogyakarta dan merupakan seorang mahasiswa mengatakan "aku awalnya liat kalau bakalan ada acara kesenian di Malioboro, karna aku lumayan suka sama seni-seni gitu akhirnya aku datang" ungkapnya.

Seorang wisatawan asal Jakarta berinisial M (23) "timingnya pas banget, aku lagi liburan dan emang udah ada niatan ke Malioboro buat jalan-jalan santai aja eh ternyata lagi ada acara keren gini. Jarang-jarang bisa liat pemandangan seperti ini di ibukota, " ungkapnya ketika saya tanyai perihal acara yang sedang berlangsung pada saat itu.

dokpri
dokpri

Acara JCC (jogja cross culture)  yang mengundang banyak sekali atensi menyebabkan semakin padatnya pengunjung Malioboro pada malam itu, seperti yang diungkap oleh salah satu pengunjung berinisial K (19) yang juga merupakan mahasiswa " padat banget jalannya disana, aku kesusahan waktu mau keluar dari gerombolan orang. Saking ramainya aku sampai hampir gabisa gerak". Penumpukan keramaian tersebut terjadi karena acara yang diadakan pada satu titik saja dan adanya oknum yang membuat keadaan menjadi kurang kondusif dengan ketidak sabarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun