Mohon tunggu...
permaisuri depta
permaisuri depta Mohon Tunggu... -

hanya wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Penyesalan Seekor Kucing

27 Mei 2012   16:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:42 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekeor kucing bernama Cetillo duduk di bawah pohon rambutan. Ia melihat-lihat album foto lama bersampul hijau muda. Album tersebut berisi foto-foto kenangan masa kecilnya. Ada bermacam kenangan yang ada di dalamnya. Ada fotonya bersama ibunya, bersama neneknya, dan foto bersama seorang sahabatnya yang seekor bebek bernama Wekibo.

Ia memandangi lama foto Wekibo. Dalam lamunananya terlintas sosok Wekibo yang sudah lama pergi merantau.Cetillo amat merindukan wekobo. Ditatapnya dalam foto wekibo yang saat itu sedang berenang di sungai dengan asyiknya. "Hmm .. kapan aku bisa bertemu lagi dengan wekibo ya" gumam kucing itu. Banyak hal-hal indah yang telah dilallui mereka berdua. Dulu mereka sering merambah hutan tanpa sepengetahuan ibu mereka. Mereka juga sering duduk bersama di bawah pohon rambutan rindang yang sekarang disandari cetillo.Wekibo sangat pemberani. Memiliki bulu cokelat dan bersuara lantang.

Setelah beberapa saat memandangi foto sahabatnya, Cetillo tiba-tiba tersenyum dan terlihatlah giginya yang seputih susu. Ah .. rupanya ia mendapat ide. Ia merencanakan akan memperbesar foto wekibo dan akan diberi bingkai seindah mungkin. Ia pun bergegas ke pondoknya dan melaksanakan niatnya.

Seminngu pun berlalu, Cetillo imemperbesar foto sahabatnya dan dipampangkannya di sebuah pohon mangga di samping rumahnya. Foto itik cokelat itu pun terpampang manis di batang pohon.Foto tersebut dibingkai dan dihiasi manik-manik kuning dipinggiran piguranya. Cetillo memajang foto sahabtanya di bawah pohon mangga tersebut karena di sanalah ia bekerja setiap hari membelah kayu-kayu untuk nantinya dijual oleh ibunya sebagai kayu bakar.

Dua bulan berselang. Cetillo mendapat kejutan dengan ketukan di pintu pondoknya. Tok .. tok .. cetillo segera bergegas membuka pintu dan taraa ...... Wekibo berdiri tegak di depan cetillo. senyum manis Cetillo pun mengembang dan memeluk sahabat yang sudah dua tahun meninggalkannya."Ayo masuk Bo .." ajak Cetillo

"Ah tidak, aku kepanasan, aku di luar saja" jawab Wekibo

"Ingin kubuatkan segelas jus jeruk?" tanya Cetillo

"Hmm .. ide bagus, kebetulan juga aku haus" jawab Wekibo bersemangat

Wekibo pun menunggu sahabtnya sambil berkeliling di sekitar pondok. Tiba-tiba rona mukanya berubah setelah melihat pigura yang berisi fotonya di batang pohon mangga. Tak lama cetillo datang dengan membawa segelas jus. 'Ini minum "ujar cetillo sambil menyodorkan gelas jus. Wekibo mengambilnya dengan malas." Cetillo, mengapa kau letakkan fotoku yang tidak berwibawa itu di pohon mangga? tidak adakah kau punya foto lain yang lebih bisa menggambarkan karakter kewibawaanku? Aku tidak terima. Sudah berapa lama kau pajang fotoku? "suara Wekibo meninggi dan hampir saja membuat cetillo menangis." Apa maksudmu dengan tidak berwibawa? aku memilih foto terbaik yang juga satu-satunya kumiliki. Aku menyukai fotomu. "jawab cetillo dengan terbata-bata.

"Pokoknya aku tidak suka .. ambil foto itu dan musnahkan .." Wekibo menyahut dan segera beranjak pergi.

Cetillo teramat sedih. ia salah duga. ia berharap Wekibo suka fotonya diberi pigura dan digantungkan di batang pohon mangga. Ia menilai itu adalah foto terbaik dan merasa tidak ada yang salah denagn foto itu. tapi kenyataannya terbalik. dengan sedih cetillo menggapai pigura dan membawanya kembali ke pondok. Dilepasnya foto tersebut dari pigura dan disimpannya di dalam lemari. "Huff,, sedihnya aku hari ini" gumam Cetillo. ia pun sadar bahwa apa yang menurutnya baik belum tentu dinilai baik pula oleh sahabatnya . ia pun menyesal dan berniat menemui Wekibo esok pagi untuk meminta maaf dengan tulus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun