www.enzymesos.com), naturpati dari Penang. EE dihasilkan dari residu pra-konsumen seperti sayuran, buah-buahan atau kulitnya yang banyak tersedia di pasar, restoran atau rumah tangga.Â
Eco-Enzyme (EE) juga dikenal sebagai enzim sampah (garbage enzyme) ditemukan oleh Dr. Rosukon Poompanwong dari Thailand. Selanjutnya EE ini diperkenalkan secara luas oleh Dr. Joean Oon (Pembuatan EE sangat berperan dalam mengurangi limbah, terutama limbah rumah tangga. Namun sampai saat sekarang kegiatan pembuatan EE masih terbatas untuk beberapa orang yang tergabung dalam komunitas.Â
Padahal jika melihat dari dampak positifnya, kegiatan pembuatan EE ini perlu untuk dikembangkan untuk seluruh masyarakat berbagai kalangan dan usia. Salah satu contohnya dengan menambahkan kegiatan ini dalam pengayaan materi di sekolah.
Diketahui bahwa pada tingkat SMP/MTs,pembahasan terkait dengan pengolahan sampah termasuk dalam mata pelajaran IPA pada materi pencemaran lingkungan yang termuat dalam KD 3.8 dan 4.8.Hal ini sangat mendukung implementasi kegiatan Introducer -- Eco Enzyme sebagai salah satu bentuk pengayaan materi dan diberikan dalam bentuk praktikum di sekolah.Â
Pembuatan EE dapat menjadi alternatif praktikum IPA yang dapat dilakukan siswa, baik di sekolah (pembelajaran luring) maupun di rumah (pembelajaran daring).Â
Kegiatan pembelajaran pada materi Pencemaran Lingkungan tidak lagi sebatas mengobservasi kondisi lingkungan di sekitar siswa dan menganalisis penyebab, dampak, dan usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran air dan udara, namun siswa
mendapatkan pengalaman langsung untuk turut serta mengelola sampah domestic.
Dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan tersebut, maka dosen Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2022, dengan mengusung tema "Peningkatan Kompetensi Guru dan Siswa Kabupaten Bekas dalam Rangka Implementasi Kurikulum Merdeka" yang bertempat di SIT Ulil Albab Bekasi.
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah mengadakan pelatihan pembuatan EE terhadap siswa/i SMP/MTs beberapa sekolah di Kabupaten Bekasi. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan tahun sebelumnya (2021) yang ditujukan bagi guru-guru MGMP IPA SMP/SMTs Kota Bekasi dan tahun ini kegiatan diperluas untuk siswa.Â
Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah dihasilkannya produk eco enzyme yang berlanjut pada pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, dan peningkatan pemahaman serta pengetahuan masyarakat tentang cara pengelolaan sampah rumah tangga melalui program eco enzyme.
Kegiatan ini dipandu langsung oleh Dra. Yulilina R.D., M.Biomed, dosen sekaligus praktisi penggiat EE Indonesia dan dibantu oleh anggota tim kegiatan. Kegiatan ini meliputi pemberian materi pengenalan EE dan keterkaitan EE dengan materi pembelajaran sekolah oleh narasumber, serta dilanjutkan dengan praktik pembuatan EE yang dilakukan oleh siswa. Selanjutnya kegiatan ditutup dengan proses evaluasi dari siswa sebagai peserta pelatihan.