Biasanya, saya menjadi silent reader di kompasiana. Asyik membaca opini-opini dari mereka yang jauh namun dekat. Hari ini, tergelitik sedikit untuk membuat tulisan setelah pusing nggak karuan memikirkan masa depan saya setelah menyelesaikan kuliah di salah satu kampus kota Surabaya.
Setiap bertemu dengan seseorang, pertanyaan klasik yang diajukan salah satunya, "Sudah kerja atau masih sekolah?", untuk kasusku selalu berisi, "Kerja dimana?", memangnya setua itukah saya?
Pertanyaan lain lagi jika jawabannya adalah kuliah adalah "Jurusan apa?" "Semester berapa?"
Dan jarang ada yang mengerti bahwa ada jurusan ITL, yap, tempatku belajar saat ini adalah ITL UA. Singkatan dari Ilmu dan Teknologi Lingkungan Universitas Airlangga.
Untuk yang sudah tahu dimana dan bagaimana UA dan sedang mengincar kursi mahasiswa disana atau yang belum tahu apa itu UA dan ingin tahu ada kampus apa saja selain ITS dan Unesa di Surabaya, saya akan bagikan, bahwa Universitas Airlangga yang konon katanya terkenal sekali akibat jurusan Kedokteran dan bidang Ekonomi Hubungan Internasionalnya juga memiliki jurusan Teknik.
ITL tidak sendirian, dia bersama ketiga jurusan teknik lainnya bersatu dalam satu gedung Fakultas Sains dan Teknologi atau lebih diingat dengan Fakultas MIPA Unair. Sejak tahun 2008 yang lalu, fakultas MIPA berevolusi menjadi FST (Sains dan Teknologi) dan lahirlah jurusan Sistem Informasi, Sistem Automasi, Teknobiomedik, dan ITL sendiri. Tadaa,
Mungkin ITL adalah satu - satunya jurusan yang bernaung dalam kedepartemenan, atau lebih tepatnya sistem birokrasi yang digunakan FST masih departemen. Departemen Biologi, Departemen Kimia, Fisika, dan Matematika. It does not matter. Yang intinya, Fakultas ini menyediakan majority sains dan terapannya. Keren kan ...Coba telisik, kampus mana yang punya fakultas begini. Khekhekhe ..
Apa yang dipelajari jurusan ITL?
Jangan terpancing dengan kata lingkungannya yang mengarah pada ilmu biologi dan kebiologian, jurusan ITL menempa mahasiswanya untuk bisa memahami proses, pengelolaan, pengolahan, dan pengendalian lingkungan dengan lengkap dan indah, bahasanya jurusan gado-gado. Ampun bo, pusing..
Pertama kali mendaftar ujian nasional PTN, saya suskses kena makan mitos kebiologiannya melihat nama ilmu dan teknologi LINGKUNGAN. Bahkan saya berpikir lebih banyak ke arah bioteknologi modern. Menemukan proses fermentasi baru dalam bidang makanan adalah hal yang sangat menyenangkan waktu itu. Ternyata, salah besar sodara-sodara.
ITL merupakan advanced level setelah teknik lingkungan, menurut saya loh ya belum ada pakar yang mengultimatum begitu kawan, hehe. Saya berani mengatakan ini karena kurikulum ITL berbeda jauh dengan kurikulum TL (teknik lingkungan), dari TL ITS misalnya, mereka mendapatkan ilmu perencanaan bangunan untuk air buangan tapi tidak mendapatkan ilmu proses teknologi pengolahan air buangan secara mikrobiologis atau teknologi pengolahan untuk limbah gas seperti di ITL. Ada ilmu manajemen sumber daya alam dan pengendalian wilayah pesisir secara terpadu yang bisa kalian temukan di salah satu jurusan kampus Pertanian Bogor, Jurusan Kehutanan. Beberapa ilmu penginderaan jauh dan sistem informasi geografis yang digabungkan dengan perencanaan wilayah dan tata kota yang bisa kalian dapatkan jika belajar di Jurusan PWK/Geologi. Atau ilmu K3 dan kesehatan lingkungan yang ada di jurusan Kesehatan Lingkungan atau Kesehatan Masyarakat. Yang lebih ekstremnya lagi, ada ilmu menggambar teknik dan sistem pembuangan serta satuan operasi bersama pengetahuan struktur yang merupakan makanan sehari-hari mahasiswanya Teknik Sipil dan Arsitektur. Gado-gado banget kan ... Mau disanding sama anak Teknik Kimia? ITL bisa, karena kita dapat ilmu kimia lingkungan dan instrumentasi pengukuran. Eh, ilmu ekonomi lingkungan kita juga dapat lho seperti anak ekonomi lainnya. Walaupun ya, menurut beberapa anak ekonomi, ilmu ini dikategorikan dengan ilmu abstrak. Lingkungan harus dihargai dan diberi harga, termasuk menghitung harga lingkungan kerja nih. Hihi, What a majority.
Apa sesusah itu menjadi mahasiswa ITL?
Ehei, tidak ada sikap susah selama berusaha selalu menjadi kata kerja kita. Kalau Tobing bilang, lingkungan itu kompleks jadi wajar dong kalau mau memahami lingkungan caranya banyak dan sekaligus. So, buat kamu yang merasa mampu merubah lingkungan dan ga tau harus belajar dimana, kamu yang mengaku punya kepedulian dan harapan yang tinggi untuk lingkungan yang lebih hijau jadilah dan buktikan disini, sebagai mahasiswa ITL UA. Tunjukkan kamu mampu menguasai ilmu dan teknologi lingkungan dan melakukan perbaikan lingkungan lebih tepat lagi dari sebelumnya.
