Mohon tunggu...
Nahum Arimaralogo
Nahum Arimaralogo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Victoria Concordia Crescit

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Fenomena "Judas" di Liga Inggris

6 Agustus 2014   23:02 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:15 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

"... Jika suatu saat saya meninggalkan Arsenal, saya tidak akan ke klub lain di Liga Inggris..." - Cesc Fabregas, tahun 2011.

Selang tiga tahun setelahnya, muncul berita kepindahannya ke klub Chelsea, salah satu rival Arsenal di kota london.

"Judas" identik dengan pengkhianatan, sebuah tindakan yang melukai harapan. Kasus kepindahan  Fabregas ke Chelsea sangatlah melukai fans Arsenal, yang memiliki harapan akan komitmen Fabregas terhadap ucapannya 3 tahun silam. Namun, ada berita gembira untuk fans Arsenal, buah manggis kini ada ekstraknya... BUKAN! berita gembiranya adalah: Karma does exist. Chelsea harus dilukai harapannya oleh legenda mereka sendiri, yang sudah 13 tahun membela klub tersebut, yaitu Frank Lampard. Ya, Lampard telah resmi dipinjamkan ke Manchester City, salah satu klub kuat di Liga Inggris, dan saingan Chelsea dalam perebutan juara.

Kalau dipantau lebih jauh, masih banyak kasus "Judas" di Liga Inggris, contoh: kepindahan Robin Van Persie dari Arsenal ke Manchester United, kepindahan Samir Nasri dari Arsenal ke Manchester City, kepindahan Fernando Torres dari Liverpool ke Chelsea, dan masih banyak lagi.

Lalu, mengapa orang-orang tersebut dijuluki "Judas"? padahal transfer pemain merupakan hal yang lumrah di sepak bola dunia. Jawabannya ada pada kata "cinta" dan "harapan". Ketika seorang pemain sudah begitu dicintai dan diharapkan sedemikian besar oleh fans dan klub, maka kepindahan mereka ke klub rival akan dinilai sebagai tindakan "Judas".

Kalau begitu, apa indikasi pemain berpotensi menjadi "Judas"? "Judas" sering diidentikan dengan "Judas Kiss". Silahkan perhatikan pemain favorit anda di klub tercinta, seberapa sering mereka mencium logo klub di dada ketika mencetak gol. Semakin sering mencium, semakin besar potensi mereka menjadi "Judas".

Sebagai seorang fans yang dilukai hatinya, bagaimana sikap kita merespon para "Judas" tersebut? Simple, cintai klubnya, jangan pemainnya. Cintai Chelsea-nya, jangan Lampardnya. Cintai Liverpoolnya, jangan Torresnya. Cintai Arsenal-nya, jangan Fabregas-nya, Nasri-nya, RVP-nya, Clichy-nya, Sagna-nya, Adebayor-nya, dan Ashley Cole-nya. loh kok banyak? Iya, fans Arsenal paling tau rasanya dikhianati oleh sosok "Judas".

Mengapa? Karena besarnya cinta dan harapan mereka terhadap para pemain, yang berbanding lurus dengan besarnya jumlah pengkhianatan yang mereka dapatkan.

*Menulis sambil denger lagunya Andien -  "Moving On". #VCC

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun