Barang promo? Siapa sih yang tidak tergoda? Mulai dari makanan, pakaian, alat tulis, dsb. Apa saja yang didiskon pasti menggoda hati, iya kan?
Banyak orang tergoda dengan barang-barang diskon. Secara umum ada 2 alasan utama mengapa masyarakat memilih dan membeli barang diskon. Yang pertama adalah harga yang lebih murah dan yang kedua adalah periode berlangsungnya diskon. Alasan kedua inilah (menurut saya) yang lebih sering mendorong pembeli untuk membeli barang-barang diskonan saat itu (saat berbelanja) juga.
Tapi jangan salah dulu. Kalau melihat barang-barang diskonan jangan asal beli. Jadilah pembeli yang cerdas. Sebenarnya kalau diamat-amati, banyak barang yang dinaikan harganya terlebih dahulu baru didiskon. Jadi ada kesan seolah-olah mereka memang memberikan diskon besar. Itu baru dari segi harga. Apa yang saya alami tanggal 24 September lalu malah lebih aneh. Bukan harga yang didiskon tapi malah timbangannya (beratnya).
Begini ceritanya.
Stok potato crisps (alias cemilan kesukaan saya) dikos-an sudah habis. Jadi saya pun berniat beli lagi. Akhirnya saya pun pergi ke sebuah supermarket yang ada di perempatan Gaplek (Pondok Cabe). Sesudah dapet potato crisps-nya, tiba-tiba mata tertuju pada apel Washington dan apel Pacific Rose yang ada dikeranjang buah. Di situ ada tulisan kalau apelnya lagi promo. Apel Washingtonnya dari Rp. 42.900/kg jadi Rp. 32.900/kg, sementara itu apel Pacific Rosenya dari Rp. 51.900/kg jadi Rp. 34.900/kg.
Ya karna tidak ada kulkas di kos-an akhirnya saya hanya mengambil 3 biji aja. 2 apel Washington dan 1 apel Pacific Rose. Apelpun saya bawa ke petugas timbangan. Setelah ditimbang petugas pun menempelkan stiker harga diplastik tempat apel tersebut. Apel pun saya terima. Namun saya kaget karna harga yang tertera di stiker harga masih harga awal (belum didiskon); apel Washington Rp. 42.900/kg (seharusnya Rp. 32.900) dan apel Pasific Rose Rp. 51.900 (seharusnya Rp. 34.900). Ketika saya tanyakan kenapa harga yang tertera masih harga lama petugasnya pun bilang “Sebentar mas” sambil pergi ke belakang (sepertinya ke bagian kantor). Lebih dari 5 menit kemudian si petugas timbangan mengatakan “Nanti harganya langsung di potong di kasir”. “Oh gitu ya mas” jawab saya yang langsung menuju kasir.
Sambil meninggalkan kasir saya pun kemudian membaca struk belanjaan saya. Struk belanjaannya kertas buram, bukan HVS. Jadi terasa kurang jelas. Namun, setelah saya amat-amati ternyata harga apel yang ada distruk masih harga lama (belum diskon). Dan yang membuat saya jauh lebih kaget adalah diskon timbangan. Jadi jumlah yang harus dibayarkan masih berdasarkan harga lama: Rp. 42.900/kg untuk apel Washington (seharusnya Rp. 32.900) dan Rp. 51.190/kg untuk apel Pacific Rose (seharusnya Rp. 34.900). Kemudian berat (timbangan) apel yang ada di struk belanja juga berbeda dengan yang ada di stiker harga (yang ditempel di plastik tempat apel tersebut). Agar lebih akurat perhatikan tabel dan gambar-gambar berikut:
[caption caption="struk"]
Dari gambar-gambar tersebut dapat disimpulkan beberapa hal:
- ada perbedaan berat apel antara yang tertera di stiker harga dengan yang tertera di struk belanja (seperti pada tabel di atas). Berat Apple Washington sebenarnya adalah 320 gram, namun tertera 417 gram di struk belanja. Sedangkan berat Apel Pacific Rose sebenarnya adalah 216 gram namun tertera 317 gram di struk belanja (lihat tabel dan gambar).
Apel Washington