Mohon tunggu...
Nahoras Bona Simarmata
Nahoras Bona Simarmata Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

sedang belajar menjadi pengajar yang membuat anak didik untuk selalu rindu belajar...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bandara Ramah TKI?

4 September 2013   02:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:24 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini adalah kali keduanya kakak saya pulang ke Medan dalam 30 hari terakhir ini. Keadaan Ibu yang sakit parah mengharuskannya berangkat dari Penang. Sebagai seorang TKW tentu dia harus meminta ijin untuk pulang. Untungnya sang Bos berbaik hati dan mau memberikan ijin hingga minggu nanti (08 September).

Sebenarnya aku ingin menjemputnya langsung ke bandara Kuala Namu. Namun apa daya, Namboruku (Bibi) berpesan untuk naik taksi aja. Kira-kira pukul 7 malam Kakak pun sampai di bandara. Namun sayangnya dia tidak bisa langsung ke luar dari Bandara. Aku pun mendengar cerita yang lumayan memprihatinkan dari dirinya tentang pelayanan petugas bandara. Mereka memeriksa barang bawaan Kakak. Setelah mendapati ada buah-buahan di kardus petugas tersebut pun mengatakan, “Maaf Bu, menurut Undang-Undang tahun seribu Sembilan ratus sekian sekian (lupa tahunnya) tidak diperkenankan membawa buah-buahan”.

“Trus gimana donk Pak?”, jawab Kakak saya. Sebenarnya mungkin setiap TKI pasti sudah tahu bahwa tidak mungkin Pemerintah menerbitkan larangan kepada anak untuk membawa buah kepada orang tuanya.

“Harus dimusnahkan Bu”, jawab petugas tersebut.

Kakak yang tidak mau repot pun langsung menjawab, “Ya sudah silahkan dimusnahkan Pak!”

Namun Petugas tersebut tidak juga mengambil kesempatan. Menurut akal sehat, siapa sih yang ga mau buang-buang buah-buahan segar gitu!

Setelah diam beberapa saat akhirnya Kakak pun berkata, “Oh oh… Bapak mau buahnya ya? Yauda ambil saja Pak!

Jadilah Kakak sampai ke rumah dengan buah-buahan yang berkurang.

Sebagai Bandara Baru, Kuala Namu seharusnya mampu menjadi cermin pelayanan yang baru bagi masyarakat. Namun dengan keadaan yang dialami oleh Kakak saya, saya pun bertanya-tanya, mungkinkah Kuala Namu akan menjadi bandara yang ramah TKI? Disiksa oleh bos dan majikan ditempat kerja, diperdaya oleh petugas ketika di bandara, ditipu dan dijambret ketika dalam perjalanan pulang kerumah merupakan cerita yang sering menemani hidup para TKI. Kakak saya pun berkata bahwa hal ini sudah sering terjadi dengan TKI. Mereka bahkan sering dimintai duit administrasi yang sebenarnya tidak dibebankan atau diwajibkan oleh Negara.

Akankah para aparat petugas Bandara mampu menjadi petunjuk bagi para TKI? Atau hanya menjadi tukang “bujuk”? Mimpikah kita jika kita mengharapkan petugas bandara yang jujur, tegas, dan berdedikasi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun