Mohon tunggu...
Nahlu Hasbi Heriyanto
Nahlu Hasbi Heriyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Inggris

Ambil baiknya, Buang buruknya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengkultusan Berlebihan pada Kiyai: Menjerumuskan Masyarakat ke Jurang Jahil

24 Juni 2024   03:47 Diperbarui: 24 Juni 2024   05:01 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di tengah dinamika masyarakat yang semakin kompleks, fenomena pengkultusan berlebihan terhadap para kiyai atau tokoh agama sering kali menjadi persoalan yang mempengaruhi pemahaman dan perkembangan intelektual suatu komunitas. Kiyai, dalam konteks ini, sering kali dianggap sebagai otoritas tunggal dalam penafsiran agama dan panduan moral. Namun, dalam banyak kasus, kelebihan penghormatan ini justru berpotensi merugikan masyarakat, dengan menyebabkan mereka terjerumus ke dalam jurang kejahilan.

1. Keterbatasan dalam Berpikir Kritis

Pengkultusan yang berlebihan terhadap kiyai sering kali menghambat kemampuan masyarakat untuk berpikir kritis. Pandangan atau fatwa yang diucapkan oleh kiyai dapat dianggap sebagai kebenaran mutlak tanpa disertai dengan refleksi atau evaluasi yang mendalam. Hal ini mengakibatkan masyarakat kurang mampu untuk menyaring informasi atau pandangan yang diterima, sehingga tidak mampu berkembang dalam hal pengetahuan dan pemikiran.

2. Terbatasnya Inovasi dan Pembaharuan

Pengkultusan terhadap kiyai juga berpotensi menghambat inovasi dan pembaharuan dalam masyarakat. Karena kiyai dianggap sebagai otoritas yang tidak boleh dipertanyakan, ide-ide baru atau gagasan yang mungkin lebih relevan dengan perkembangan zaman sering kali diabaikan atau bahkan ditolak. Akibatnya, masyarakat menjadi terkungkung dalam paradigma yang ketinggalan zaman dan sulit untuk beradaptasi dengan perubahan sosial yang dinamis.

3. Potensi Penyalahgunaan Kekuasaan

Kekuasaan yang berlebihan yang diberikan kepada kiyai dalam bentuk pengkultusan sering kali membuka peluang untuk penyalahgunaan. Beberapa kiyai dapat memanfaatkan posisi mereka untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, tanpa mempertimbangkan keadilan atau kemaslahatan umum. Hal ini dapat merusak integritas moral institusi keagamaan dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap lembaga agama.

4. Pembatasan Kebebasan Berpikir dan Berpendapat

Pengkultusan terhadap kiyai juga dapat menyebabkan masyarakat menjadi kurang terbuka terhadap perbedaan pendapat atau pandangan yang beragam. Orang-orang yang berani menyuarakan pendapat yang berbeda dapat dianggap sebagai pemberontak atau bahkan dihadapkan pada risiko sosial atau bahkan hukuman. Ini menghambat proses diskusi yang sehat dan pembentukan opini yang matang dalam masyarakat.

Penutup

Pengkultusan berlebihan pada kiyai, meskipun berasal dari niat baik untuk menghormati dan mematuhi ajaran agama, dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap perkembangan intelektual dan moral masyarakat. Penting bagi kita untuk senantiasa menjaga keseimbangan antara penghormatan terhadap otoritas agama dan kebebasan untuk berpikir kritis serta mengembangkan pemikiran yang progresif. Hanya dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa masyarakat kita tetap maju dan terhindar dari jurang kejahilan yang dapat merugikan kita semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun