Mohon tunggu...
nahla putri
nahla putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN

baca novel.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tanggung Jawab Sosial Perspektif Al-Quran (Kajian Surah al-Maun 107: 1-7)

15 Mei 2023   08:07 Diperbarui: 16 Mei 2023   08:09 1421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggung jawab sosial adalah aspek penting dalam kehidupan manusia yang diamanatkan oleh agama dan nilai-nilai moral. Dalam perspektif Al-Qur'an, konsep tanggung jawab sosial juga memiliki peran yang signifikan. Salah satu surah yang mencerminkan pentingnya tanggung jawab sosial dalam Islam adalah Surah Al-Ma'un. Artikel ini akan mengkaji Surah Al-Ma'un ayat 1-7 sebagai panduan bagi umat Muslim dalam menjalankan tanggung jawab sosial mereka.

Surah Al-Ma'un adalah surah ke-107 dalam Al-Qur'an. Surah ini menceritakan tentang sifat-sifat orang-orang munafik yang tidak melaksanakan tanggung jawab sosial mereka terhadap sesama manusia. Dalam surah ini, Allah SWT menegaskan pentingnya menjaga hubungan sosial yang baik dan menolong orang lain dalam kehidupan sehari-hari.

Surah Al-Ma'un ayat 1-7 menyampaikan pesan yang jelas tentang tanggung jawab sosial umat Muslim. Ayat-ayat ini menggambarkan situasi sosial masyarakat yang membutuhkan pertolongan dan bantuan. Allah SWT menyoroti tindakan-tindakan kecil yang sering diabaikan oleh manusia dalam membantu sesama, seperti memberi makan yatim piatu, miskin, dan orang-orang yang membutuhkan. Ayat pertama Surah Al-Ma'un, "Dilihatkah kamu orang yang mendustakan agama?" 

(107:1), menyatakan bahwa orang yang menolak agama dan ajarannya juga menolak tanggung-jawab sosialnya. Dalam Islam, agama dan tanggung-jawab sosial saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Ayat kedua, "Maka itulah orang yang menghardik anak yatim," (107:2) menunjukkan bahwa tanggung-jawab sosial juga mencakup perlindungan terhadap anak yatim. Orang yang tidak memperhatikan kebutuhan dan hak-hak anak yatim akan dianggap mengabaikan tanggung-jawab sosialnya.

 Ayat ketiga, "Dan tidak mendorong memberi makan orang miskin," (107:3) mengajarkan pentingnya memberikan makanan kepada orang yang membutuhkan. Dalam Islam, memberikan makanan kepada orang yang kelaparan dianggap sebagai bentuk ibadah yang mulia. Ayat keempat dan kelima, "Maka celakalah orang-orang yang shalat, (107:4) yang lalai dari shalatnya," (107:5) menyatakan bahwa tanggung-jawab sosial juga mencakup pelaksanaan shalat dan ketaatan kepada Allah. 

Orang yang tidak menjalankan kewajiban shalatnya dianggap telah melalaikan tanggung-jawab sosialnya terhadap Allah. Ayat keenam dan ketujuh, "Mereka yang berbuat riya," (107:6) dan "dan mereka yang enggan menolong," (107:7) menunjukkan bahwa tanggung-jawab sosial tidak hanya mencakup perbuatan baik, tetapi juga mencakup penghindaran perbuatan buruk dan menolak untuk membantu orang yang membutuhkan.

Surah Al-Ma'un mengajarkan pentingnya sikap empati, belas kasihan, dan kepedulian terhadap sesama. Allah SWT mengecam mereka yang hanya berpura-pura beribadah tetapi mengabaikan tanggung jawab sosial mereka. Surah ini juga mengingatkan bahwa kehidupan dunia ini adalah ujian, dan salah satu bentuk pengabdian kepada Allah adalah melalui pengorbanan dan perhatian terhadap kesejahteraan sosial.

Surah Al-Ma'un memberikan pelajaran yang relevan dalam konteks sosial masyarakat modern. Pesan tentang tanggung jawab sosial, kasih sayang, dan kepedulian terhadap sesama tetap relevan dan sangat dibutuhkan dalam membangun masyarakat yang harmonis dan saling mendukung. Surah ini mengajarkan umat Muslim untuk tidak hanya fokus pada ibadah individu, tetapi juga memperhatikan kebutuhan sosial dan memberikan kontribusi positif dalam masyarakat.

Surah Al-Ma'un mendorong umat Muslim untuk terlibat aktif dalam membantu sesama dan meringankan penderitaan orang lain. Tanggung jawab sosial dapat dilaksanakan melalui aksi nyata seperti memberi

Penulis :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun