Mengelola emosi adalah keterampilan penting yang berdampak besar pada kesejahteraan pribadi, hubungan sosial, dan kinerja profesional. Gross dan Hooria Jazairi (2014) menegaskan bahwa ketidakmampuan mengatur emosi dapat memicu berbagai gangguan psikologis, seperti depresi.
Ada beberapa pendekatan dalam mengelola emosi, diantaranya memilih situasi, hindari situasi yang memicu emosi negatif, seperti terburu-buru atau menunggu terlalu lama. Memodifikasi situasi, ubah kondisi yang sulit dihadapi dengan menyesuaikan harapan atau cara kerja. Mengalihkan fokus, fokus pada diri sendiri, bukan membandingkan dengan orang lain, misalnya melalui hobi atau pencapaian pribadi. Mengubah pemikiran, melihat situasi dari sudut pandang positif untuk mengurangi emosi negatif. Serta mengubah respon, kendalikan reaksi fisik, seperti menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri.
Ada juga dampak positif mengelola emosi, pengelolaan emosi yang baik membawa berbagai manfaat, seperti meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Membantu pengambilan keputusan yang lebih jernih. Membangun hubungan sosial yang harmonis. Meningkatkan produktivitas dan menjaga keseimbangan hidup. Mengurangi risiko gangguan emosional seperti burnout. Memperkuat ketahanan emosional dan kecerdasan emosional. Dan mendukung pengembangan diri dan spiritualitas.
Pengelolaan emosi tidak hanya menghindarkan kita dari hal negatif, tetapi juga mendorong kita menuju kehidupan yang lebih bahagia dan bermakna. Dengan menerapkannya, kita dapat menciptakan keseimbangan hidup yang lebih baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI