Pasca pandemi, hybrid working menjadi model kerja yang banyak diminati. Kombinasi antara bekerja di kantor dan dari rumah ini dianggap sebagai solusi ideal yang mengakomodasi fleksibilitas dan efisiensi. Namun, dengan mendekati tahun 2025, muncul pertanyaan: apakah hybrid working masih relevan?
Keuntungan Hybrid Working untuk Pekerja
Bagi banyak pekerja, hybrid working adalah angin segar. Model ini mengurangi stres akibat perjalanan panjang dan kemacetan, memberikan waktu lebih untuk keluarga, dan memungkinkan pengelolaan waktu yang lebih baik.Â
Tak perlu lagi khawatir memilih outfit atau terlambat karena transportasi. Selain itu, bekerja dari rumah bisa meningkatkan fokus karena minim distraksi yang sering terjadi di kantor.
Namun, hybrid working juga memiliki tantangan. Tidak semua pekerja memiliki lingkungan rumah yang mendukung produktivitas. Koneksi internet yang tidak stabil, kurangnya ruang kerja, atau gangguan dari anggota keluarga sering menjadi kendala. Hal ini memunculkan kebutuhan akan manajemen diri yang baik untuk tetap produktif di rumah.
Pengaruh Hybrid Working bagi Pelaku Usaha
Bagi pelaku usaha, hybrid working menawarkan efisiensi biaya. Dengan lebih sedikit karyawan yang hadir secara fisik di kantor, pengeluaran untuk utilitas, sewa kantor, dan fasilitas lain dapat ditekan. Model ini juga memperluas jangkauan perusahaan dalam merekrut talenta terbaik tanpa terbatas oleh lokasi geografis.
Namun, hybrid working juga memunculkan tantangan dalam hal pengelolaan tim. Koordinasi dan komunikasi bisa menjadi lebih kompleks, terutama jika karyawan memiliki jam kerja yang berbeda. Untuk pelaku usaha, penting memastikan setiap anggota tim merasa terhubung meski bekerja dari lokasi berbeda.
Relevansi Hybrid Working di Tahun 2025
Melihat tren teknologi dan kebutuhan fleksibilitas, hybrid working kemungkinan besar masih akan relevan di tahun 2025. Banyak perusahaan telah beradaptasi dengan model ini dan menciptakan sistem kerja yang mendukung produktivitas di mana saja. Kemajuan teknologi, seperti platform kolaborasi online dan alat manajemen kerja, semakin memperkuat potensi hybrid working.
Namun, relevansi ini tetap bergantung pada jenis industri dan budaya kerja perusahaan. Sektor seperti teknologi atau media mungkin lebih mudah mengadopsi hybrid working dibandingkan sektor manufaktur atau layanan pelanggan yang membutuhkan kehadiran fisik.
Plus Minus Hybrid Working
Keuntungan:
1. Fleksibilitas waktu: Pekerja dapat menyesuaikan jadwal kerja dengan kebutuhan pribadi.
2. Efisiensi biaya dan waktu:Â Mengurangi biaya transportasi dan waktu perjalanan.