Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Revolusi Hijau dari Halaman Rumah, Mengubah Pekarangan Jadi Solusi Ketahanan Pangan

28 November 2024   05:35 Diperbarui: 28 November 2024   07:53 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berkebun di pekarangan rumah (Sumber: Shutterstock via Kompas)


Di tengah tantangan ekonomi global dan meningkatnya kebutuhan pangan, sebuah solusi sederhana namun revolusioner hadir dari pekarangan rumah. Dalam acara Pengelolaan Komoditas Hortikultura Skala Rumah Tangga yang digelar di Makassar, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memperkenalkan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). 

Gagasan ini sederhana: mengubah halaman rumah menjadi ladang kecil yang menghasilkan pangan bagi keluarga.

Pekarangan: Sumber Pangan Masa Depan

Program P2L bertujuan memanfaatkan pekarangan rumah tangga untuk menanam berbagai komoditas seperti cabai, sayuran, hingga memelihara protein hewani. Menteri Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pendekatan ini bukan hanya mampu meningkatkan kemandirian pangan, tetapi juga memberikan dampak signifikan pada penghematan anggaran negara. "Dengan pekarangan yang produktif, setiap keluarga tidak perlu bergantung pada pasar untuk kebutuhan pokoknya," ujarnya.

Melalui pelatihan intensif, masyarakat, terutama ibu rumah tangga, dilatih untuk mengelola lahan kecil mereka secara efektif. Hasilnya bukan hanya berupa bahan pangan segar untuk konsumsi sehari-hari, tetapi juga potensi ekonomi dari surplus produksi.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Pendekatan ini memiliki dua keuntungan utama. Pertama, P2L mampu mengurangi pengeluaran rumah tangga. Harga komoditas seperti cabai yang sering berfluktuasi, misalnya, tidak lagi menjadi kekhawatiran jika setiap rumah mampu memproduksi sendiri. 

Kedua, inisiatif ini membantu menciptakan komunitas yang lebih produktif dan mandiri. Pekarangan yang sebelumnya hanya menjadi ruang kosong kini bisa menjadi ladang ekonomi kecil yang menopang kebutuhan keluarga.

Selain itu, program ini membuka peluang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya di daerah pedesaan dan perkotaan dengan lahan terbatas. Dengan bantuan teknologi seperti hidroponik dan vertikultur, bahkan rumah tanpa pekarangan luas pun dapat berkontribusi.

Kontribusi Nyata terhadap Ketahanan Pangan

Kemandirian pangan adalah salah satu pilar penting dalam mencapai ketahanan pangan nasional. Menteri Pertanian menyebutkan, jika setiap rumah tangga memanfaatkan lahan pekarangan secara optimal, Indonesia bisa menghemat anggaran triliunan rupiah. Uang yang seharusnya dialokasikan untuk impor bahan pangan bisa dialihkan ke sektor lain yang lebih mendesak, seperti pendidikan dan infrastruktur.

Lebih jauh lagi, program ini juga mendukung pengurangan limbah makanan. Dengan memiliki sumber pangan di pekarangan sendiri, masyarakat dapat lebih bijak dalam mengelola kebutuhan pangan mereka.

Sebuah Gerakan untuk Semua

P2L bukan hanya solusi untuk keluarga di pedesaan, tetapi juga dapat diterapkan di kawasan perkotaan. Dengan semakin terbatasnya lahan, teknik bercocok tanam modern seperti vertikultur dan penggunaan pot menjadi solusi praktis. Ibu rumah tangga menjadi aktor utama dalam gerakan ini, tetapi keberhasilannya akan lebih maksimal jika didukung seluruh anggota keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun