Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kutu Loncat di Dunia Kerja: Pilihan Cerdas atau Risiko Karir?

20 November 2024   18:59 Diperbarui: 20 November 2024   19:01 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah kutu loncat dalam dunia kerja kerap memicu perdebatan. Fenomena ini merujuk pada individu yang sering berpindah kerja dalam waktu singkat, baik untuk mengejar karir lebih baik maupun alasan lainnya. Di satu sisi, ada yang memandangnya sebagai langkah strategis, sementara di sisi lain dianggap sebagai cerminan kurangnya loyalitas. Lalu, apakah menjadi kutu loncat adalah keputusan yang bijak, atau justru berisiko bagi masa depan karir?

Keuntungan Menjadi Kutu Loncat

1. Gaji yang Lebih Tinggi

Banyak pekerja memilih berpindah kerja karena peluang mendapatkan kenaikan gaji lebih besar dibandingkan hanya bertahan di satu perusahaan. Perusahaan baru sering menawarkan kompensasi lebih menarik untuk menarik talenta terbaik.

2. Pengembangan Skill dan Pengalaman

Pindah kerja memungkinkan seseorang memperoleh pengalaman dari berbagai lingkungan dan industri. Ini juga memperkaya keterampilan yang mungkin tidak didapat di satu tempat saja.

3. Menghindari Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang tidak sehat dapat merusak kesehatan mental. Dengan berpindah, seseorang dapat mencari tempat yang lebih sesuai dengan nilai dan kebutuhan mereka.

4. Akselerasi Karir

Di beberapa kasus, perusahaan memiliki jenjang karir yang stagnan. Berpindah ke tempat lain memberikan peluang untuk naik jabatan lebih cepat.

Risiko Menjadi Kutu Loncat

1. Label Tidak Loyal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun