Kanker usus besar kini menjadi salah satu tantangan kesehatan utama di Indonesia. Data dari Global Cancer Observatory (Globocan) mencatat adanya 34.189 kasus baru kanker usus besar pada 2024, menjadikannya penyebab kematian tertinggi kelima di negara ini. Lebih mengejutkan lagi, tren kanker usus besar kini tidak hanya menyerang lansia, tetapi mulai merambah generasi muda.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, seperti dikutip detik.com menyatakan, bahwa peningkatan jumlah kasus di kalangan usia di bawah 40 tahun menjadi perhatian besar. Lima hingga sepuluh tahun lalu, kanker ini hampir selalu dikaitkan dengan usia lanjut, namun sekarang, pola ini mulai berubah drastis.
Gaya Hidup Modern Sebagai Pemicu Utama
Menurut Prof. Ari, gaya hidup modern menjadi salah satu faktor utama penyebab tren ini. Kebiasaan menggunakan gadget secara berlebihan menyebabkan banyak orang menjadi kurang bergerak. Pola makan juga turut berkontribusi. Konsumsi daging merah seperti steak yang populer, ditambah dengan kurangnya asupan sayur dan buah, menciptakan risiko signifikan terhadap kanker usus besar.
"Sekarang bukan hanya usia 60 tahun ke atas yang terkena kanker kolorektal. Usia 20 tahun pun mulai ada kasusnya, dan di usia 30 atau 40 tahun, kanker ini sudah cukup umum," jelasnya.
Selain itu, faktor risiko seperti merokok dan obesitas juga menjadi perhatian. Prof. Ari mengungkapkan bahwa prevalensi merokok yang tinggi di Indonesia, di mana satu dari tiga orang dewasa merokok, turut memperburuk situasi. Obesitas yang semakin meningkat juga menjadi pemicu tambahan bagi perkembangan kanker ini.
Mengapa Generasi Muda Rentan?
Kanker usus besar memiliki hubungan erat dengan kebiasaan hidup sehari-hari. Di generasi muda, tekanan gaya hidup cepat dan minim olahraga sering kali membuat tubuh lebih rentan terhadap peradangan. Makanan olahan, tinggi lemak, dan rendah serat juga memperparah kondisi ini.
Kurangnya kesadaran akan pemeriksaan kesehatan dini juga menjadi kendala. Banyak orang mengabaikan gejala awal seperti perubahan pola buang air besar, nyeri perut, atau penurunan berat badan yang tidak dijelaskan. Padahal, deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan.
Langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Untuk mengurangi risiko kanker usus besar, perubahan gaya hidup menjadi kunci utama. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat diterapkan:
1. Perbanyak Konsumsi Serat: Makan sayur, buah, dan biji-bijian untuk menjaga kesehatan usus.
2. Kurangi Daging Merah dan Olahan: Batasi konsumsi daging merah dan pilih sumber protein lain seperti ikan atau kacang-kacangan.
3. Olahraga Rutin: Luangkan waktu untuk aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.