Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Generasi Muda, Filsafat, dan Pilkada 2024

11 November 2024   12:29 Diperbarui: 11 November 2024   12:42 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Generasi Muda menuju Generasi Emas 2045 (sumber gambar: Dio Hasbi Saniskoro/Pexels)

Emosi memang tidak bisa dihindari, namun filsafat membantu kita untuk menjadikannya sebagai salah satu faktor yang terkontrol dalam menentukan pilihan.

Jika emosi sesaat yang kita jadikan sebagai landasan utama dalam memilih, maka pilihan kita bisa jadi tidak tepat. Dengan belajar filsafat, kita dapat menghindari pilihan yang hanya didasari oleh simpati sementara, dan lebih fokus pada kapasitas calon pemimpin yang sesungguhnya.

4. Memahami Konsep Etika dalam Kepemimpinan

Filsafat juga memperkenalkan konsep etika yang sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks kepemimpinan. Etika membantu kita memahami nilai-nilai yang seharusnya dimiliki seorang pemimpin, seperti integritas, kejujuran, dan tanggung jawab.

Dengan memahami filsafat etika, kita akan lebih kritis terhadap calon pemimpin yang memiliki integritas rendah atau sekadar mencari popularitas.

Dalam Pilkada 2024, pemahaman akan etika ini sangat penting karena akan membantu kita menilai calon pemimpin dari sudut pandang moral dan nilai-nilai yang baik untuk masyarakat.

Generasi muda diharapkan bisa memilih pemimpin yang benar-benar berkomitmen dan memiliki tujuan yang baik untuk Indonesia.

5. Menuju Indonesia Emas 2045 dengan Generasi Muda yang Berpikir Bijak

Pilkada 2024 bukan hanya tentang memilih pemimpin daerah, tetapi juga sebagai langkah kecil menuju pencapaian cita-cita besar bangsa, yaitu Indonesia Emas 2045.

Apa itu Generasi Emas 2045? Generasi Emas 2045 adalah wacana dan gagasan dalam rangka mempersiapkan para generasi muda Indonesia yang berkualitas, berkompeten, dan berdaya saing tinggi. Dikutip dari laman Indonesia Baik Ditjen IKP Kemenkominfo, pada 2045, Indonesia diperkirakan akan mendapatkan bonus demografi

Dengan belajar filsafat, generasi muda dapat berkontribusi dalam memilih pemimpin yang mampu memajukan daerahnya dengan baik. Karena pemimpin yang terpilih bukan hanya akan memimpin selama beberapa tahun, tetapi juga meninggalkan jejak yang berpengaruh bagi pembangunan bangsa.

Mari Mulai Belajar Filsafat

Meski terdengar berat, belajar filsafat bisa dimulai dengan cara yang sederhana. Banyak sumber yang bisa diakses dengan mudah, baik itu buku, artikel, maupun video pembelajaran yang tersedia di internet. Bahkan, diskusi filsafat dengan teman atau keluarga pun bisa menjadi langkah awal untuk melatih pola pikir kita.

Generasi muda Indonesia memiliki peran penting dalam menentukan arah bangsa. Dengan kemampuan berpikir yang kritis, logis, dan bijak, kita dapat berkontribusi pada terwujudnya Indonesia Emas 2045 yang selama ini kita cita-citakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun