Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menghadapi Fenomena Fatherless: Tips Membentuk Kemandirian dan Kesehatan Mental Anak

6 November 2024   12:49 Diperbarui: 6 November 2024   13:04 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena Fatherless dan Tips membentuk kemandirian dan kesehatan mental anak (sumber gambar: Freepik)

Bantu anak untuk terbuka dan berbagi perasaannya. Ajak berdiskusi mengenai nilai-nilai kasih sayang, kejujuran, dan komunikasi terbuka dalam keluarga. Ketika anak paham tentang nilai ini, ia akan lebih mudah menjalin hubungan yang sehat di kemudian hari.

5. Memberikan Akses ke Dukungan Psikologis atau Terapi

Jika diperlukan, dukungan psikologis seperti konseling atau terapi dapat membantu anak mengatasi perasaan negatif yang mungkin timbul karena ketiadaan sosok ayah. Terapis profesional bisa memberikan bimbingan dalam mengelola emosi serta membantu anak membangun konsep diri yang positif dan sehat.

Cari psikolog anak atau konselor di lingkungan sekitar yang memiliki pengalaman menangani kasus serupa. Jangan ragu untuk berkonsultasi jika anak menunjukkan tanda-tanda kesulitan emosional atau perilaku yang mengarah pada krisis identitas.

6. Menumbuhkan Semangat dan Nilai Positif dalam Diri Anak

Anak yang tumbuh tanpa ayah mungkin merasa kurang berharga atau berbeda dari anak-anak lain. Oleh karena itu, penting untuk menanamkan nilai bahwa setiap anak memiliki potensi yang sama untuk berkembang dan berprestasi. Fokuskan perhatian pada kekuatan dan bakat anak agar ia merasa dihargai dan memiliki motivasi untuk maju.

Dorong anak untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya, baik di bidang akademik, seni, maupun olahraga. Dengan menyadari kelebihan yang dimiliki, anak akan merasa lebih bersemangat untuk mengembangkan dirinya.

7. Jaga Keseimbangan Antara Kedisiplinan dan Kasih Sayang

Figur ayah sering kali dikaitkan dengan kedisiplinan dalam mendidik anak. Namun, ibu atau keluarga lain yang hadir juga bisa menerapkan pola kedisiplinan dengan penuh kasih sayang. Pengaturan batas dan aturan yang konsisten tetap penting agar anak tumbuh dalam struktur yang mendukung perkembangan moral dan emosionalnya.

Buat aturan sederhana yang disepakati bersama, dan terapkan secara konsisten. Namun, selalu sertai dengan penjelasan yang penuh kasih sayang agar anak memahami tujuan dari aturan tersebut.

Menghadapi Fenomena Fatherless dengan Bijak

Fenomena fatherless bisa berdampak pada perkembangan anak, tetapi bukanlah hambatan yang tidak dapat diatasi. Melalui dukungan emosional, figur panutan yang positif, dan bimbingan dalam mengelola emosi, anak-anak tetap dapat tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri, dan memiliki hubungan sosial yang sehat.

Penting bagi orang tua atau pengasuh untuk selalu hadir secara emosional dan mendukung anak dalam mengembangkan potensi dirinya. Dengan demikian, ketiadaan sosok ayah tidak akan menjadi penghalang bagi anak untuk mencapai masa depan yang bahagia dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun