Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Dampak Psikologis Pengasuhan Anak oleh Orang Lain: Menimbang Risiko dan Solusinya

4 November 2024   07:53 Diperbarui: 4 November 2024   08:11 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya keterlibatan orang tua dalam pola asuh anak (sumber gambar: Freepik)

Ketika orang tua bekerja atau terikat dengan berbagai kesibukan, sebagian anak kerap diasuh oleh orang lain, seperti pengasuh, anggota keluarga lain, atau lembaga penitipan anak. Meski ini sering kali menjadi solusi praktis, penelitian menunjukkan bahwa pengasuhan yang tidak dilakukan oleh orang tua kandung memiliki potensi risiko bagi kesehatan mental anak.

Tanpa perhatian dan pendekatan yang tepat, anak bisa mengalami keterikatan yang lemah, masalah emosional, hingga kecemasan yang memengaruhi perkembangan mereka di masa depan.

Tulisan ini akan membahas apa dampak psikologis dari pengasuhan anak  oleh orang lain, dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental anak, serta langkah-langkah yang dapat diambil orang tua untuk meminimalkan risiko ini.

Pentingnya Kehadiran Orang Tua dalam Masa Perkembangan Anak

Peran orang tua sangat penting dalam perkembangan psikologis anak, terutama dalam masa-masa awal kehidupan. Menurut penelitian oleh American Psychological Association, hubungan erat dengan orang tua membantu membangun rasa aman dan kepercayaan diri anak, serta menjadi landasan bagi kesehatan mental yang baik. Kehadiran orang tua bukan hanya soal fisik, tetapi juga keterlibatan emosional, yang memberikan anak rasa aman dan stabilitas.

Namun, ketika pengasuhan dialihkan kepada orang lain, terutama dalam jangka waktu yang lama, keterikatan emosional ini bisa terganggu. Menurut jurnal "Attachment & Human Development," anak yang diasuh oleh orang selain orang tua kandungnya cenderung mengalami masalah dalam membangun keterikatan emosional yang kuat, yang berpotensi memengaruhi kesehatan mental mereka.

Dampak Pengasuhan oleh Orang Lain terhadap Kesehatan Mental Anak

1. Kecemasan dan Insecure Attachment

Ketika anak tidak mendapatkan perhatian penuh dari orang tua, mereka lebih rentan mengalami kecemasan atau insecure attachment, yaitu ketidakmampuan anak untuk merasa aman dan nyaman secara emosional.

Hal ini bisa memengaruhi kepercayaan diri anak dan memicu kecemasan ketika berinteraksi dengan orang lain. Kecemasan ini bahkan bisa berkembang hingga anak dewasa dan memengaruhi hubungan sosial dan emosional mereka.

2. Masalah Regulasi Emosi

Anak yang diasuh oleh orang lain mungkin kesulitan dalam mengatur emosi mereka, terutama jika pengasuh tidak mampu memberikan bimbingan emosional yang dibutuhkan. Emosi anak sering kali tidak tertangani dengan baik, sehingga mereka lebih rentan terhadap perilaku impulsif, tantrum, atau mudah marah.

3. Kesulitan dalam Pembentukan Identitas

Keterlibatan orang tua dalam proses pengembangan diri anak sangat penting untuk membentuk identitas diri. Ketika hubungan dengan orang tua kurang dekat, anak mungkin kesulitan memahami nilai, norma, dan identitas diri, yang dapat mengakibatkan krisis identitas di kemudian hari.

Langkah Mengurangi Risiko Kesehatan Mental pada Anak yang Diasuh oleh Orang Lain

1. Memperkuat Bonding Ketika Bersama

Orang tua dapat memastikan waktu berkualitas ketika bersama anak. Ini berarti memberikan perhatian penuh, mendengarkan, dan berbicara dari hati ke hati. Riset menunjukkan bahwa waktu berkualitas, meskipun terbatas, bisa sangat berdampak pada kesehatan mental anak.

2. Menjaga Konsistensi dalam Pola Asuh

Jika pengasuhan dilakukan oleh orang lain, orang tua perlu berkomunikasi dengan pengasuh mengenai pola asuh yang diinginkan. Konsistensi dalam aturan, rutinitas, dan perhatian emosional sangat penting untuk memberikan anak rasa stabilitas dan keamanan.

3. Mengikuti Perkembangan Emosi Anak secara Aktif

Orang tua bisa membantu perkembangan emosi anak dengan aktif mengikuti perkembangan mereka melalui dialog terbuka dan mendukung anak untuk mengungkapkan perasaannya. Hal ini membantu anak mengenal emosinya sendiri dan mengembangkan keterampilan dalam mengelola emosi.

4. Menggunakan Metode Parenting yang Supportif

Meskipun anak diasuh oleh orang lain, orang tua tetap bisa menunjukkan dukungan dan kepedulian melalui metode parenting yang suportif.

Misalnya, menyemangati anak, memberikan pujian, dan mendiskusikan pencapaian atau kesulitan yang dihadapi anak. Ini membantu membangun hubungan yang positif dan mendalam antara orang tua dan anak.

Membangun Hubungan Sehat Meskipun dengan Pengasuhan Tambahan

Meskipun situasi pengasuhan oleh orang lain kadang tidak dapat dihindari, langkah-langkah yang diambil orang tua sangat berperan dalam meminimalkan risiko kesehatan mental bagi anak.

Kehadiran yang berkualitas, konsistensi dalam pola asuh, dan pendekatan yang suportif dapat membantu anak merasakan kedekatan emosional meskipun mereka diasuh oleh orang lain. Dengan upaya yang tepat, orang tua tetap dapat mendukung perkembangan kesehatan mental anak dan memastikan mereka tumbuh dengan fondasi emosional yang kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun