Sering kali kita mendengar istilah "toxic" dihubungkan dengan orang lain---rekan kerja yang manipulatif, teman yang suka mengkritik, atau lingkungan yang tidak sehat. Namun, jarang sekali kita menyadari bahwa sifat toxic juga bisa muncul dalam diri kita sendiri. Faktanya, setiap orang memiliki potensi untuk bersikap toxic, baik dalam bentuk perilaku, perkataan, atau pola pikir.
Tantangannya adalah, bagaimana kita menyadari dan menghindari sifat tersebut agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain? Berikut adalah beberapa cara untuk mengidentifikasi dan mengatasi sifat toxic yang mungkin ada dalam diri kita.
1. Kenali Tanda-Tanda Sifat Toxic dalam Diri Sendiri
Langkah pertama untuk menghindari sifat toxic adalah dengan menyadari tanda-tandanya. Beberapa ciri umum dari sifat toxic yang sering tidak disadari antara lain:
- Sikap defensif: Merasa tersinggung atau marah saat orang lain memberikan kritik atau saran.
- Merasa selalu benar: Sulit menerima sudut pandang orang lain dan berusaha memenangkan setiap argumen.
- Manipulatif: Menggunakan perasaan orang lain untuk mendapatkan apa yang diinginkan, misalnya dengan membuat mereka merasa bersalah.
- Menghakimi orang lain: Cepat menilai tindakan atau keputusan orang lain tanpa berusaha memahami latar belakangnya.
- Menyalahkan keadaan atau orang lain: Tidak pernah mengakui kesalahan diri sendiri dan selalu mencari alasan eksternal sebagai penyebab masalah.
Jika Anda merasa pernah melakukan salah satu dari hal di atas, bukan berarti Anda adalah orang yang buruk. Ini adalah kesempatan untuk refleksi diri dan memulai perubahan.