Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kiat Menghadapi Kekecewaan: Sebuah Pelajaran dari Sebuah Perjalanan

18 Oktober 2024   16:00 Diperbarui: 18 Oktober 2024   16:32 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kekecewaan (sumber gambar: Freepik)

Alina duduk termenung di tepi jendela kafe favoritnya. Langit di luar tampak mendung, seolah mencerminkan perasaannya. Minggu ini adalah minggu yang berat baginya. Pekerjaan yang ia kira akan membuka jalan kariernya mendadak hilang begitu saja. Peluang yang telah ia tunggu-tunggu selama berbulan-bulan menghilang dalam sekejap, dan perasaan kecewa itu begitu dalam hingga rasanya sulit untuk dilupakan.

Dia merasa bingung dan bertanya-tanya, "Apa yang salah? Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Namun, di balik perasaan itu, Alina menyadari bahwa setiap orang pernah menghadapi kekecewaan dalam hidup mereka. Dan seperti halnya banyak orang lain, dia harus belajar untuk menghadapi dan bangkit dari rasa kecewa ini.

Itulah salahsatu cerita dibalik ratusan kekecewaan lainnya yang tentunya pernah kita alami bersama seperti halnya yang pernah dialami Alina yang kehilangan karir satu satunya. 

Banyak sumber kekecewaan yang pernah kita alami, ada tentang karir, rumah tangga, kehilangan orang yang dicintai, jodoh, keuangan dan lain lain. 

Bagaimana seharusnya kita menghadapi ratusan kekecewaan tersebut, berikut ini beberapa tips yang mungkin bisa menjadi solusi nya

1. Menerima Perasaan Kecewa: Langkah Pertama Menuju Penyembuhan

Dalam perjalanan hidup, ada saat-saat ketika harapan kita tidak terpenuhi, dan itu menyakitkan. Kekecewaan sering kali datang tanpa diduga dan meninggalkan bekas luka. Menurut psikolog klinis, Dr. Guy Winch, yang menulis dalam bukunya Emotional First Aid, penting untuk mengakui dan menerima perasaan kecewa sebagai bagian dari proses penyembuhan .

Alina tahu bahwa menolak perasaan kecewa hanya akan memperburuk keadaan. Jadi, dia memutuskan untuk duduk diam dan membiarkan dirinya merasakan rasa sedih itu. Dia menangis sepuasnya, membiarkan emosinya mengalir. Dan di momen itulah, dia merasa sedikit lebih lega.

Mengakui kekecewaan adalah langkah pertama dalam proses penyembuhan. Ketika kita mencoba menekan perasaan itu, kita hanya menambah beban emosional yang harus kita tanggung.

2. Mencari Makna di Balik Kekecewaan

Ketika Alina akhirnya menenangkan diri, dia mulai bertanya-tanya, "Mengapa ini terjadi padaku?" Daripada melihat kekecewaan sebagai akhir dari segalanya, dia memutuskan untuk melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar. Menghadapi kekecewaan, menurut para ahli, bisa menjadi momen refleksi untuk memahami apa yang bisa kita pelajari dari situasi tersebut.

Dalam buku The Upside of Your Dark Side, Todd Kashdan dan Robert Biswas-Diener menekankan bahwa rasa kecewa bisa menjadi peluang untuk tumbuh, karena kita dipaksa untuk menilai kembali harapan, strategi, atau perspektif kita . Bagi Alina, ini berarti mengakui bahwa mungkin dia perlu memperbaiki cara dia mempersiapkan dirinya atau menyesuaikan harapannya agar lebih realistis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun