Pada tahun 2025, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Indonesia direncanakan naik dari 11% menjadi 12%. Kenaikan PPN ini adalah bagian dari kebijakan pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara dan memperkuat perekonomian.
Namun, kenaikan ini tentu akan berdampak pada daya beli masyarakat, inflasi, dan biaya operasional bisnis.
Mengapa PPN Naik?
Menurut sumber Kementerian Keuangan, kenaikan PPN adalah salah satu upaya untuk memperkuat perekonomian Indonesia dan memperluas basis pajak. Kenaikan ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan Penerimaan Negara
Kenaikan PPN diharapkan dapat memberikan tambahan pemasukan bagi pemerintah untuk membiayai program-program pembangunan dan kesejahteraan sosial.
2. Menyeimbangkan Defisit Anggaran
Mengingat beban anggaran yang meningkat pasca pandemi, kenaikan PPN merupakan salah satu strategi untuk mengurangi defisit anggaran dan menjaga stabilitas fiskal negara.
Namun, di sisi lain, kenaikan PPN juga menimbulkan kekhawatiran terkait daya beli masyarakat dan peningkatan biaya produksi bagi pelaku usaha. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah persiapan untuk menghadapinya.
Dampak Kenaikan PPN 12% dan Cara Mengatasinya
1. Dampak pada Daya Beli Masyarakat
Â
- Analisis Dampak
Kenaikan PPN akan memengaruhi harga barang dan jasa, yang berpotensi meningkatkan inflasi. Masyarakat dengan pendapatan menengah ke bawah kemungkinan besar akan merasakan dampaknya lebih besar karena kenaikan harga akan mempengaruhi kebutuhan pokok dan konsumsi sehari-hari.
Â
- Strategi MengatasinyaÂ
Masyarakat perlu melakukan penyesuaian anggaran rumah tangga dengan lebih bijak. Misalnya, mulai mencatat pengeluaran secara rinci, mengurangi pembelian barang konsumtif, dan memprioritaskan kebutuhan pokok.
 - Tips Hemat
Menggunakan diskon, promo, atau cashback dari platform e-commerce dan aplikasi pembayaran digital dapat membantu mengurangi beban belanja. Selain itu, membeli dalam jumlah besar untuk kebutuhan yang tahan lama juga bisa menjadi cara mengurangi biaya.
2. Dampak pada Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UMKM)
Â
- Analisis Dampak
Kenaikan PPN akan meningkatkan biaya operasional bagi pelaku usaha, terutama UMKM, yang bergantung pada bahan baku dan layanan dari pihak ketiga. Hal ini bisa membuat harga jual produk meningkat, yang berpotensi menurunkan daya beli konsumen.
Â
- Strategi Mengatasinya
Pelaku usaha perlu mempersiapkan strategi penyesuaian harga yang tidak membebani konsumen secara signifikan. Diversifikasi produk atau layanan dengan nilai tambah, serta mencari pemasok yang lebih efisien, dapat menjadi solusi untuk mengurangi dampak kenaikan biaya.
Â
- Tips Pengelolaan Bisnis
Menerapkan efisiensi operasional dengan menggunakan teknologi, seperti software manajemen stok atau akuntansi digital, dapat membantu pelaku usaha menekan biaya dan meningkatkan produktivitas.
3. Persiapan untuk Mengelola Keuangan Pribadi dan Investasi
 - Analisis Dampak
Kenaikan PPN dapat memengaruhi inflasi, yang berpotensi menurunkan nilai aset dan investasi jika tidak dikelola dengan tepat. Sebagai contoh, inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli dari uang tunai atau tabungan yang tidak diinvestasikan dengan baik.
 - Strategi Mengatasinya
Mengalokasikan dana untuk investasi yang bisa mengalahkan inflasi, seperti reksa dana saham, obligasi, atau emas, dapat menjadi pilihan yang bijak. Konsultasi dengan perencana keuangan juga disarankan untuk memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan.
 - Membangun Dana DaruratÂ
Dengan situasi yang mungkin tidak stabil, penting untuk memiliki dana darurat setara 3-6 bulan pengeluaran untuk mengantisipasi kenaikan harga dan biaya tak terduga.
4. Dampak pada Industri dan Perusahaan Besar
 - Analisis Dampak
Kenaikan PPN bisa berdampak pada industri besar, terutama yang bergerak di sektor manufaktur, logistik, dan distribusi. Peningkatan biaya produksi dan distribusi akibat kenaikan PPN dapat mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa, yang pada gilirannya memengaruhi permintaan pasar.
 - Strategi Mengatasinya
Perusahaan besar perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap rantai pasokan mereka. Meninjau kembali kontrak dengan pemasok, beralih ke sumber bahan baku lokal yang lebih murah, dan meningkatkan efisiensi produksi melalui teknologi dapat membantu mengurangi dampak kenaikan PPN.
 - Diversifikasi Pasar
Bagi perusahaan yang berorientasi ekspor, memperluas pasar di luar negeri yang tidak terpengaruh oleh kenaikan PPN dalam negeri bisa menjadi strategi untuk menjaga stabilitas pendapatan.
Peran Pemerintah dalam Mengurangi Dampak Kenaikan PPN
Selain masyarakat dan pelaku usaha, pemerintah juga memiliki peran penting untuk memastikan bahwa kenaikan PPN tidak berdampak negatif secara signifikan. Langkah-langkah yang dapat diambil antara lain:
  - Memberikan Insentif untuk UMKM
Pemerintah bisa memberikan insentif pajak atau program pelatihan dan pendampingan bagi UMKM agar mereka mampu beradaptasi dengan kenaikan biaya operasional.
Â
- Memperkuat Jaring Pengaman Sosial
Bantuan sosial dan subsidi untuk kelompok masyarakat yang paling rentan dapat membantu menjaga daya beli mereka. Program seperti bantuan sembako dan subsidi listrik perlu ditingkatkan.
Â
- Transparansi dan Edukasi Pajak
Pemerintah juga perlu meningkatkan transparansi mengenai penggunaan pendapatan dari kenaikan PPN dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pajak untuk pembangunan negara.
Kenaikan PPN menjadi 12% di tahun 2025 memang akan membawa tantangan tersendiri, terutama bagi masyarakat dan pelaku usaha. Namun, dengan persiapan yang tepat dan strategi yang bijak, dampak negatif dari kenaikan pajak ini bisa diminimalkan.Â
Penting untuk melakukan penyesuaian anggaran, mengelola investasi dengan baik, dan mencari cara untuk efisiensi dalam berbisnis. Dengan begitu, kita dapat tetap bertahan dan berkembang dalam situasi ekonomi yang berubah.
Rujukan:
1. Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2023). Perubahan Tarif PPN sebagai Upaya Penguatan Fiskal.
2. Badan Pusat Statistik. (2023). Laporan Inflasi dan Dampaknya terhadap Konsumsi Rumah Tangga.
4. Bank Indonesia. (2023). Analisis Dampak Kenaikan Pajak terhadap Daya Beli dan Pertumbuhan Ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H