Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Tua Tega Menjual Bayi: Tinjauan Psikologis dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

12 Oktober 2024   14:35 Diperbarui: 12 Oktober 2024   14:39 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi tempat transaksi seorang ayah menjual bayinya di Tanggerang (sumber gambar: dokumentasi Polres Tanggerang via Kompas)

Memberikan akses kepada program bantuan ekonomi atau pelatihan keterampilan kerja bagi orang tua yang hidup dalam kemiskinan dapat mengurangi tekanan ekonomi yang mereka hadapi.

- Dukungan Psikologis dan Sosial

Meningkatkan layanan dukungan psikologis bagi orang tua yang mengalami gangguan mental atau tekanan sosial. Konseling dan pendampingan dapat membantu mereka membuat keputusan yang lebih rasional.

- Edukasi dan Penyadaran

Meningkatkan kesadaran tentang hak-hak anak dan konsekuensi dari penjualan bayi melalui program pendidikan komunitas dapat mengurangi kasus-kasus seperti ini.

- Penegakan Hukum dan Perlindungan

Memperkuat penegakan hukum terhadap perdagangan bayi dan meningkatkan perlindungan bagi keluarga yang rentan terhadap eksploitasi oleh jaringan kriminal.

Fenomena orang tua yang menjual bayi bukanlah sesuatu yang dapat dipandang dari satu sisi saja. Berbagai faktor, mulai dari tekanan ekonomi, sosial, kesehatan mental, hingga eksploitasi oleh pihak ketiga, mempengaruhi keputusan tersebut. 

Memahami faktor-faktor ini dapat membantu masyarakat dan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah preventif yang lebih efektif dan memberikan dukungan yang tepat kepada keluarga yang rentan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun