Sebagai contoh, anak yang tumbuh dengan orang tua yang terlalu mengendalikan mungkin akan kesulitan mengambil keputusan sendiri. Mereka sering kali merasa tidak mampu atau tidak layak mengambil kendali atas hidup mereka, karena sejak kecil, setiap aspek kehidupan mereka selalu diatur oleh orang tua.
Studi yang diterbitkan dalam Journal of Family Psychology menemukan bahwa individu yang tumbuh dalam lingkungan dengan pola asuh toxic lebih cenderung mengalami kesulitan dalam hubungan interpersonal dan memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi.Â
Mereka juga lebih rentan terhadap perasaan tidak aman dan keraguan diri, yang dapat menghambat mereka dalam mencapai potensi penuh di berbagai aspek kehidupan.
3. Mengatasi Dampak Toxic Parenting
Meskipun dampak dari toxic parents bisa sangat mendalam, penyembuhan dan perbaikan tetap mungkin dilakukan. Beberapa cara untuk mengatasi dampak toxic parenting antara lain:
- Terapi Psikologis:Â
Mengikuti terapi adalah langkah awal yang penting untuk membantu individu memahami dan memproses pengalaman masa lalunya. Terapi kognitif dan perilaku (CBT) telah terbukti efektif dalam membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif yang terbentuk akibat pengalaman masa lalu.
Â
- Membangun Harga Diri:Â
Anak-anak yang tumbuh dengan toxic parents sering memiliki harga diri yang rendah. Terapi dan dukungan dari orang-orang di sekitar mereka bisa membantu membangun kembali harga diri yang hilang.
Â
- Pendidikan dan Kesadaran:Â
Menyadari bahwa pola asuh toxic dapat menyebabkan dampak jangka panjang adalah langkah penting bagi orang tua. Dengan memahami dampak negatif tersebut, orang tua bisa berupaya untuk mengubah pola asuh mereka dan menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi anak-anak mereka.
4. Pentingnya Membangun Lingkungan Positif untuk Anak
Bagi para orang tua, penting untuk menyadari bahwa anak membutuhkan lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang untuk berkembang secara optimal. Anak-anak yang merasa dicintai, dihargai, dan didukung memiliki lebih banyak peluang untuk tumbuh menjadi individu yang sehat secara mental dan emosional.Â
Menciptakan lingkungan yang positif berarti mendengarkan anak dengan empati, memberikan ruang bagi mereka untuk mengekspresikan diri, dan memberikan pujian serta toxic parents dorongan yang membangun, bukan mengkritik atau menghakimi secara berlebihan.
Toxic parenting bisa meninggalkan dampak serius pada kesehatan mental anak, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Namun, kesadaran akan dampak ini dan upaya untuk mengatasi luka emosional bisa membantu individu untuk pulih dan hidup lebih baik.Â