Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Dampak Toxic Parents dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Mental Anak

8 Oktober 2024   12:06 Diperbarui: 8 Oktober 2024   12:11 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Toxic parents atau Pola asuh orang tua toxic adalah Pola asuh orang tua yang secara sadar atau tidak, menciptakan lingkungan yang merugikan bagi perkembangan emosional dan mental anak. Mereka mungkin menggunakan kata-kata kasar, kontrol berlebihan, atau manipulasi emosional yang dapat meninggalkan luka jangka panjang pada anak. 

Dampaknya tidak selalu terlihat jelas di awal, tetapi efeknya bisa sangat dalam dan memengaruhi kesejahteraan mental anak hingga dewasa. 

Pada Artikel kali ini akan membahas lebih dalam mengenai dampak toxic parents terhadap kesehatan mental anak dan pentingnya menyadari serta mengatasi pola asuh yang merugikan ini.

1. Pola Asuh yang Menyakitkan dan Dampaknya pada Anak

Toxic parents sering kali memiliki cara mendisiplinkan atau mengasuh anak yang ekstrem, seperti:

- Mengkritik atau merendahkan anak secara terus-menerus
- Mengendalikan semua aspek kehidupan anak, termasuk pilihan pribadi dan aktivitas sehari-hari
- Menggunakan hukuman fisik atau emosional yang berlebihan
- Membandingkan anak dengan orang lain dengan cara yang negatif

Dampak dari perlakuan ini adalah anak tumbuh dengan rasa takut, tidak percaya diri, dan perasaan bahwa dirinya tidak pernah cukup baik. Anak yang terus-menerus dikritik atau dibandingkan dengan orang lain sering kali mengalami penurunan harga diri dan rasa tidak aman. 

Hal Ini dapat berkembang menjadi masalah mental yang serius, seperti gangguan kecemasan, depresi, atau bahkan gangguan kepribadian.

Penelitian dari American Psychological Association menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh dalam pola asuh beracun memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kecemasan dan depresi. Mereka juga lebih rentan terhadap stres kronis, yang dapat memengaruhi perkembangan otak dan cara mereka merespons emosi di kemudian hari.

2. Luka Emosional yang Membekas Hingga Dewasa

Dampak toxic parenting tidak berhenti pada masa kanak-kanak. Banyak anak yang tumbuh dalam lingkungan beracun membawa luka emosional tersebut hingga dewasa. Mereka sering kali mengalami kesulitan dalam:

- Membangun hubungan yang sehat dengan orang lain
- Mempercayai orang lain, bahkan ketika mereka tidak memiliki alasan untuk curiga
- Mengelola emosi dengan cara yang sehat, karena mereka terbiasa menekan atau mengabaikan perasaan mereka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun