Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

5 Strategi Mengelola Keseimbangan Hidup dan Kerja di Era Hybrid

6 Oktober 2024   13:19 Diperbarui: 6 Oktober 2024   13:31 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi model kerja Hybrid (sumber gambar: Pexels)

Seiring dengan pergeseran dunia kerja akibat pandemi, model kerja hybrid---gabungan antara bekerja dari rumah (remote) dan bekerja di kantor---menjadi semakin populer. Menurut survei dari Gallup (2023), sekitar 55% pekerja global kini lebih memilih model kerja hybrid dibandingkan bekerja sepenuhnya di kantor. 

Meskipun memberi fleksibilitas, transisi ke model ini menghadirkan tantangan baru: bagaimana menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi agar produktivitas tetap tinggi tanpa mengorbankan kesejahteraan mental dan fisik.

Mengapa Keseimbangan Hidup dan Kerja Penting?

Pentingnya keseimbangan hidup dan kerja didukung oleh data yang menunjukkan bahwa stres akibat ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadiberdampak buruk pada kesehatan. 

Menurut Harvard Business Review (2023), 56% pekerja hybrid merasa kesulitan membatasi waktu antara kehidupan kerja dan pribadi, mengakibatkan burnout atau kelelahan kerja. Kondisi ini menurunkan produktivitas dan meningkatkan risiko kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

Tantangan dalam Era Hybrid

1. Pengaburan Batas Antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi

Salah satu tantangan terbesar adalah kaburnya batas waktu antara pekerjaan dan waktu pribadi. Dengan bekerja dari rumah, banyak pekerja merasa kesulitan "mematikan" mode kerja setelah jam kerja selesai. Studi dari Microsoft (2022) menunjukkan bahwa 40% pekerja hybrid bekerja lebih lama dari jam kerja yang seharusnya, karena sulitnya menyeimbangkan antara tanggung jawab rumah dan kantor.

2. Gangguan dari Lingkungan Rumah

Bekerja dari rumah bisa memberikan kenyamanan, tetapi juga membawa gangguan yang tidak ada di kantor, seperti interaksi dengan anggota keluarga atau tugas rumah tangga. Menurut survei dari Buffer (2023), 49% pekerja remote merasa terganggu oleh kehidupan di rumah, yang berpotensi mengganggu produktivitas.

Strategi Mengelola Keseimbangan Hidup dan Kerja

Untuk mencapai keseimbangan yang optimal dalam model kerja hybrid, beberapa strategi bisa diterapkan:

1. Tetapkan Batasan yang Jelas

Buatlah jadwal kerja yang konsisten dan pastikan ada batas waktu antara pekerjaan dan waktu pribadi. Menurut laporan dari McKinsey (2023), pekerja yang mampu memisahkan jam kerja dan waktu pribadi memiliki tingkat stres 30% lebih rendah dibandingkan mereka yang bekerja tanpa jadwal tetap. Gunakan teknologi seperti alarm atau aplikasi pengingat untuk menandai akhir jam kerja.

2. Ciptakan Ruang Kerja yang Terpisah

Untuk mengurangi gangguan dan meningkatkan fokus, penting bagi pekerja remote untuk memiliki ruang kerja yang terpisah dari area rumah yang digunakan untuk aktivitas pribadi. 

Sebuah studi dari Stanford University (2022) menunjukkan bahwa pekerja yang memiliki ruang kerja yang terpisah melaporkan peningkatan produktivitas hingga 20%.

3. Manfaatkan Teknologi untuk Mengelola Waktu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun