Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Paraphrasing dalam Komunikasi: Seni Menjadi Teman Ngobrol Asyik

5 Oktober 2024   14:12 Diperbarui: 5 Oktober 2024   14:23 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi teknik paraphrasing dalam komunikasi (sumber gambar: Pexels)

Dalam dunia komunikasi, salah satu keterampilan yang jarang disadari tetapi sangat penting adalah kemampuan untuk 'paraphrasing' atau mengulang kembali ide orang lain dengan kata-kata sendiri. Teknik ini tidak hanya membuat percakapan lebih lancar, tetapi juga dapat membuat kita terlihat lebih perhatian dan peduli. 

Dalam tulisan ini, saya akan membahas mengapa paraphrasing dapat membuat kita menjadi teman ngobrol yang asyik, bagaimana cara melakukannya, serta manfaat yang bisa kita rasakan.

Mengapa Paraphrasing Penting?

Di setiap obrolan, baik itu dengan teman dekat atau rekan kerja, kemampuan untuk mendengarkan dan memahami lawan bicara adalah kunci komunikasi yang baik. Paraphrasing adalah teknik untuk menunjukkan bahwa kita benar-benar mendengar dan memahami apa yang disampaikan. 

Dengan mengulangi kembali isi pesan dalam bentuk yang berbeda, kita memberi lawan bicara kesempatan untuk mengonfirmasi bahwa kita memang menangkap intisari pembicaraan dengan benar.

Selain itu, paraphrasing membuat percakapan terasa lebih dinamis dan interaktif. Ini juga membantu menghindari kesalahpahaman, karena lawan bicara memiliki kesempatan untuk memperbaiki atau memperjelas ide yang mungkin kurang tepat kita pahami. Pada dasarnya, paraphrasing meningkatkan keakraban, empati, dan kepercayaan dalam komunikasi.

Cara Melakukan Paraphrasing yang Baik

Untuk menjadi teman ngobrol yang asyik dengan menggunakan teknik paraphrasing, kita perlu mempelajari beberapa langkah dasar berikut:

1. Dengarkan dengan Sungguh-sungguh

Sebelum dapat mengulang kembali, kita harus terlebih dahulu benar-benar mendengarkan. Hindari berpikir tentang apa yang akan kita katakan selanjutnya ketika orang lain sedang berbicara. Fokuslah pada apa yang mereka sampaikan, termasuk intonasi, emosi, dan konteks.

2. Ulangi Inti Pesan dengan Kata-kata Sendiri  

Setelah lawan bicara selesai menyampaikan pendapat, cobalah merangkum intinya dengan kalimat yang berbeda. Misalnya, jika seseorang berkata, "Saya merasa lelah karena pekerjaan menumpuk," kita bisa merespons dengan, "Jadi, kamu merasa kelelahan karena banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan, ya?"

3. Jaga Nada Bicara yang Netral dan Tidak Menghakimi

Saat melakukan paraphrasing, penting untuk menjaga nada bicara yang hangat dan netral. Hindari nada yang terdengar seperti menyalahkan atau mengkritik. Tujuan kita adalah untuk memastikan bahwa pesan mereka diterima dengan baik, bukan untuk mengubah maknanya.

4. Tanyakan untuk Memastikan  

Setelah kita melakukan *paraphrasing*, ada baiknya menanyakan kepada lawan bicara apakah yang kita pahami sudah benar. Ini memberikan ruang bagi mereka untuk mengklarifikasi atau menambahkan informasi yang mungkin terlewatkan.

5. Gunakan Variasi Kata yang Relevan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun