Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Marisa Haque dan "Tinggal Landas Buat Kekasih": Sebuah Refleksi Kehidupan dan Warisan yang Abadi

2 Oktober 2024   13:17 Diperbarui: 2 Oktober 2024   13:21 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artis dan politisi Marissahaque (sumber gambar: Instagram @marissahaque via kompas)

Baru-baru ini, Indonesia kehilangan salah satu bintang besarnya, Marisa Haque, yang meninggal dunia. Kepergian almarhumah meninggalkan duka yang mendalam di hati masyarakat Indonesia, terutama bagi para penggemar film dan pengagum sosoknya. 

Di antara banyak karya yang pernah dibintangi oleh Marisa, salah satu yang paling melekat adalah film "Tinggal Landas Buat Kekasih" (1984). Dalam film ini, ia memerankan seorang wanita yang harus menghadapi dilema perpisahan, bukan karena hilangnya cinta, tetapi karena perjuangan untuk meraih impian yang lebih besar. 

Korelasi antara peran yang dimainkan Marisa dalam film ini dan kepergiannya yang nyata seakan memberi pesan yang mendalam tentang kehidupan, cinta, dan keberanian meninggalkan sesuatu yang kita cintai demi kebaikan yang lebih besar.

Kehidupan Seperti Sebuah Film

Dalam "Tinggal Landas Buat Kekasih", Marisa Haque memerankan karakter yang penuh dengan dilema dan pengorbanan. Ceritanya tentang cinta yang harus ditinggalkan demi mengejar mimpi, dan dalam hal ini, perjalanan hidup Marisa tampaknya mencerminkan makna serupa. Kehidupan adalah tentang pilihan, pengorbanan, dan bagaimana kita mewariskan sesuatu yang lebih besar daripada diri kita sendiri. 

Dalam dunia nyata, Marisa dikenal sebagai sosok yang multi-talenta. Tidak hanya sebagai aktris, tetapi juga sebagai politisi, akademisi, dan ibu yang penuh dedikasi. 

Kepergiannya mengingatkan kita akan kehadiran seseorang yang telah memberikan banyak kontribusi di berbagai bidang. Seperti dalam film yang ia bintangi, kehidupan Marisa juga penuh dengan perjuangan, baik dalam dunia seni maupun dalam upayanya mendidik dan menginspirasi banyak orang.

Kesan dan Warisan Marisa Haque: Sebuah Tauladan untuk Masyarakat

Marisa Haque adalah sosok yang tidak hanya cantik secara fisik, tetapi juga kaya akan integritas dan kecerdasan. Sebagai aktris, ia selalu tampil dengan anggun, memerankan karakter-karakter yang kuat, cerdas, dan penuh emosi. Namun, perannya di luar layar jauh lebih menginspirasi. 

Sebagai seorang politisi dan akademisi, Marisa menunjukkan komitmen pada pendidikan dan pelayanan publik. Ia lulus dari berbagai jenjang pendidikan tinggi, bahkan mencapai gelar doktor, dan kerap terlibat dalam diskusi-diskusi tentang pengembangan sumber daya manusia dan pendidikan di Indonesia. Marisa tidak pernah berhenti belajar, sebuah kualitas yang patut menjadi teladan bagi generasi muda Indonesia.

Lebih dari sekadar kariernya di dunia hiburan, warisan terbesar Marisa Haque mungkin adalah semangatnya untuk selalu memberi dampak positif bagi masyarakat. Ia menggunakan platformnya sebagai artis untuk membawa perubahan sosial, baik melalui perannya sebagai public figure maupun dalam kehidupannya yang lebih pribadi. Ini adalah contoh nyata dari seorang figur publik yang memanfaatkan popularitasnya untuk hal-hal yang baik, bukan sekadar untuk ketenaran.

Pesan Kehidupan dari Marisa Haque

Melalui kehidupan dan karya-karyanya, kita belajar bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari pencapaian materi atau ketenaran, tetapi juga dari bagaimana kita meninggalkan jejak positif yang berdampak bagi orang lain. 

Seperti karakter yang ia perankan dalam film "Tinggal Landas Buat Kekasih," hidup adalah tentang keberanian meninggalkan sesuatu untuk kebaikan yang lebih besar. Keberanian Marisa Haque untuk terus maju, belajar, dan berjuang dalam berbagai bidang menunjukkan bahwa kita semua bisa melakukan hal yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun